Kepala BPOM Taruna Ikrar saat mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia. Foto: Istimewa.
Husen Miftahudin • 28 September 2024 12:11
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengunjungi fasilitas produksi PT Etana Biotechnologies Indonesia sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung pengembangan industri bioteknologi nasional.
Dalam kunjungannya, Kepala BPOM Taruna Ikrar menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Etana dalam mengembangkan produk bioteknologi yang berbasis teknologi canggih. Menurutnya, Etana merupakan salah satu aset nasional yang layak didukung oleh pemerintah.
"Kita menganggap Etana Biotechnologies adalah aset nasional kita. Aset bangsa Indonesia yang diharapkan membutuhkan dukungan dari pemerintah untuk sampai ke situ, makanya kami datang ke sini," ujar Taruna dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 28 September 2024.
Ia menambahkan teknologi produksi berbasis biologi yang dikembangkan oleh Etana memiliki keunggulan dibandingkan produk impor yang biayanya lebih tinggi. Selain itu, fasilitas Etana yang telah memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practice) dinilai sangat baik, bahkan melebihi beberapa persyaratan yang ada.
"Manufacturing praktisnya ya bagus. Bahkan ada beberapa hal yang sebetulnya belum menjadi persyaratan Etana sudah memilikinya. Itu kan nilai plus," jelas dia.
(Kepala BPOM Taruna Ikrar (kiri) bersama Head of Corporate Relations PT Etana Biotechnologies Indonesia Andreas Donny Prakasa. Foto: Istimewa)
Kepala BPOM juga memberikan sejumlah rekomendasi kepada Etana untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk tujuan ekspor. Ia berharap, Etana dapat meningkatkan jumlah produksi hingga dua hingga tiga kali lipat dari kapasitas saat ini agar dapat memenuhi permintaan internasional.
"Dampak dari itu pasti harga turun. Kalau produksi banyak pasti harga turun," papar Taruna.
Selain itu, Taruna juga menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor bioteknologi. Menurutnya, publikasi hasil riset ilmiah dari peneliti di Etana dapat membantu meningkatkan peran Indonesia di kancah ilmu pengetahuan global.
Baca juga: BPOM Apresiasi Pengembangan Stem Cell Kalbe Farma |