Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Medcom.id/Elma Rosana
M. Iqbal Al Machmudi • 24 November 2024 10:56
Jakarta: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan deteksi dini kanker menjadi bagian dari program skrining kesehatan nasional. Dengan deteksi yang lebih awal, diharapkan meningkatkan angka kesembuhan pasien kanker, dan menurunkan angka kematian akibat kanker.
"Deteksi dini kanker juga masuk ke program skriningnya hadiah dari Pak Prabowo (Presiden Prabowo Subianto), jadi kalau ada indikasi-indikasi kanker dini dapat kita atasi," kata Budi, Minggu, 24 November 2024.
Pemerintah berencana meluncurkan program skrining kesehatan nasional pada Januari 2025. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang membahas mekanisme program skrining kesehatan.
Skrining kesehatan akan disediakan gratis sebagai hadiah ulang tahun dari pemerintah. Untuk memudahkan akses masyarakat, program skrining akan dilaksanakan di berbagai fasilitas kesehatan pemerintah, seperti puskesmas maupun rumah sakit pemerintah.
Eks Dirut Bank Mandiri itu menjelaskan skrining kanker akan mencakup pemeriksaan darah lengkap menggunakan alat hematoanalyzer dan blood chemical analyzer. Pemeriksaan ini untuk mendeteksi indikasi kanker sejak dini.
Melihat besarnya manfaat deteksi dini, dia mengimbau masyarakat tidak ragu atau takut menjalani skrining rutin meskipun tidak merasakan gejala. Sebab, banyak jenis kanker berkembang secara perlahan tanpa menunjukkan tanda-tanda jelas.
"Kanker itu penyakitnya tidak menakutkan, bisa disembuhkan, tapi catatannya harus ketahuannya sejak dini, misalnya kanker payudara paling banyak ini, kalau ketahuannya stadium 1 itu 90 persen bisa sembuh. Jadi, jangan takut untuk deteksi dini kanker payudara," ungkap dia.
Baca Juga:
Kesadaran Masyarakat Rendah, Menkes Siapkan Program Puskesmas Deteksi Dni Kanker |