Presiden Prabowo Subianto. (tangkapan layar)
Eko Nordiansyah • 22 October 2024 19:25
Jakarta: Pengamat hukum Hardjuno Wiwoho mendukung penuh komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memerangi korupsi. Pasalnya, korupsi bukan hanya tentang perilaku individu, tetapi mencerminkan lemahnya sistem dan kurangnya teladan dari pemimpin.
Ia mengatakan, pidato Presiden Prabowo secara tidak langsung menyoroti bahwa selama ini masih banyak pemimpin yang belum memberi contoh baik dalam hal integritas dan pemberantasan korupsi. Sebelumnya dalam pidato pelantikannya, Prabowo mengutip pepatah "ikan busuk dari kepala".
“Bukan hanya satu atau dua kasus, tapi kita bisa melihat banyaknya mantan menteri, kepala daerah, hingga pejabat tinggi lainnya yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ini menunjukkan bahwa memang ada masalah serius,” kata Hardjuno di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.
Hardjuno menyebut, korupsi di Indonesia kini sudah dilakukan secara berjamaah dipicu lemahnya sistem dan kurangnya teladan dari pemimpin. Meskipun ia juga mengakui tidak semua pemimpin Indonesia berperilaku korup sebab terbukti masih ada pemimpin yang bersih dan berintegritas.
“Jika seorang pemimpin tidak bersikap tegas dan berintegritas dalam menegakkan hukum, maka ini akan merembes ke bawah dan mempengaruhi seluruh aparat negara. Inilah yang dimaksud dengan 'ikan busuk dari kepala.' Kerusakan di pucuk pimpinan bisa dengan mudah menyebar,” ungkap dia.
Baca juga:
Survei: Prabowo di Puncak Popularitas |