Ilustrasi digitalisasi SPBU melalui MyPertamina. Foto: Instagram MyPertamina
Media Indonesia • 1 November 2023 14:10
Jakarta: Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Erry Widiastono menegaskan pentingnya transformasi bisnis bagi perkembangan usaha.
Di tahun ini, Pertamina menargetkan value creation atau penciptaan nilai dari transformasi digital dapat menghasilkan lebih besar dari capaian tahun lalu yang mencapai USD441 juta atau sekitar Rp7 triliun (kurs Rp15.949) bagi perusahaan.
"Di 2022, transformasi digital di Pertamina itu menghasilkan value creation sebesar USD441 juta bagi perusahaan dan USD36,8 juta bagi negara. Harusnya di tahun ini value creation dari program digitalisasi di atas USD441 juta," ujar Erry usai pembukaan Pertamina Digital Expo 2023 (DigiExpo) di Jakarta, Rabu, 1 November 2023.
Ia menekankan transformasi bisnis yang telah dilakukan pihaknya membawa manfaat besar bagi perusahaan pelat merah itu, seperti mengurangi biaya operasi, meningkatkan efisiensi, serta mendorong proses bisnis lebih cepat.
"Transformasi digital menjadi langkah penting dalam mengubah cara industri migas, khususnya di Pertamina dalam menjalankan operasional sehari-hari," ucap dia.
Erry mencontohkan lewat program digital stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), Pertamina mampu memantau volume bahan bakar minyak (BBM) di setiap wilayah di Indonesia dan dapat menyalurkan BBM subsidi secara tepat sasaran melalui aplikasi MyPertamina.
Alhasil, perusahaan minyak dan gas (migas) negara itu mengklaim bisa menghemat alokasi anggaran subsidi BBM dari pemerintah sebesar Rp53,5 triliun.
"Benefit lain dari digitalisasi yang dilakukan Pertamina itu bisa menghemat Rp53,5 triliun dari alokasi anggaran subsidi untuk BBM," jelas Erry.
Baca juga: Update Harga BBM Pertamina, Pertamax Turun Rp400