Selama Sepekan, Indonesia Diserbu Rp8,91 Triliun Dana Asing

Ilustrasi dana asing dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Selama Sepekan, Indonesia Diserbu Rp8,91 Triliun Dana Asing

Husen Miftahudin • 15 June 2024 11:10

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing masuk ke pasar keuangan domestik selama sepekan ini. Berdasarkan data transaksi pada 10-13 Juni 2024, dana dari investor asing (nonresiden) tersebut tercatat beli neto (inflow) sebanyak Rp8,91 triliun.
 
Banjirnya dana asing ke pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang tercatat masuk sebanyak Rp8,90 triliun dan saham sebesar Rp0,76 triliun.
 
Sayangnya, di pasar Surat Berharga Negara (SBN), investor bule justru menarik dana-dananya (jual neto) sebesar Rp0,75 triliun.
 
"Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 13 Juni 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp35,09 triliun di pasar SBN, jual neto Rp10,40 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp108,90 triliun di SRBI," ungkap Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 15 Juni 2024.
 

Baca juga: Anjlok 142 Poin, Rupiah Parkir di Rp16.412/USD
 

Premi risiko relatif stabil

 
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun relatif stabil di level 70,95 basis poin (bps) per 13 Juni 2024 dari 70,14 bps per 7 Juni 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
 
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 
Erwin menekankan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.
 
"Serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tutup Erwin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)