Harga Emas Global Bakal Makin Mahal Gegara Bank Sentral Terus Borong Emas

Ilustrasi emas. Foto: Unplash

Harga Emas Global Bakal Makin Mahal Gegara Bank Sentral Terus Borong Emas

Husen Miftahudin • 16 December 2024 10:29

Jakarta: Harga emas (XAU/USD) diperdagangkan datar di sekitar USD2.650 pada awal sesi Asia hari ini (16/12). Namun, beberapa faktor utama, seperti aksi beli kuat dari bank sentral dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah, diperkirakan dapat memberikan dukungan bagi logam mulia dalam jangka pendek.

Analis dari Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan, kombinasi candlestick dan indikator Moving Average menunjukkan tren bearish masih mendominasi pergerakan XAU/USD.

"Proyeksi hari ini menunjukkan potensi penurunan hingga USD2.645. Namun, jika terjadi rebound, harga dapat naik menuju target terdekat di USD2.663," ungkap Andy dikutip dari analisis hariannya, Senin, 16 Desember 2024.

Ketegangan geopolitik terus menjadi pendorong utama pergerakan harga emas. Pada Minggu, Pemerintah Israel mengumumkan rencana untuk melipatgandakan populasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)

Langkah ini, yang dipandang sebagai respons terhadap ancaman dari Suriah, meningkatkan kekhawatiran geopolitik di wilayah tersebut. Ketidakpastian ini mendorong pelarian ke aset safe haven seperti emas.

Selain itu, permintaan besar dari bank-bank sentral juga memberikan dorongan positif bagi harga logam mulia. Bank sentral telah menjadi pembeli emas selama hampir 15 tahun terakhir, menekankan peran emas sebagai lindung nilai dari krisis dan aset cadangan yang dapat diandalkan. Data dari World Gold Council memproyeksikan tren pembelian ini akan terus berlanjut, mendukung harga emas hingga 2025.

Meskipun permintaan emas didukung oleh faktor geopolitik dan arus safe haven, kebijakan ekonomi AS yang kuat dapat membatasi kenaikan logam mulia ini. Salah satu faktor utama adalah rencana tarif dari Presiden AS terpilih Donald Trump, yang diperkirakan akan memicu inflasi lebih lanjut dan menunda pelonggaran kebijakan Federal Reserve (The Fed).
 

Baca juga: Daftar Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini
 

Menanti rilis data IMP AS


Para pelaku pasar juga menunggu rilis data Indeks Manajer Pembelian (IMP) AS untuk Desember pada Senin. Data ini akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi AS dan arah kebijakan moneter The Fed.

Di sisi lain, perhatian juga tertuju pada pertemuan The Fed pada Rabu, di mana bank sentral diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Pernyataan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, akan menjadi sorotan utama, karena dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter AS untuk 2025.

Secara keseluruhan, harga emas masih menghadapi tekanan dari tren bearish. Andy memperkirakan harga akan bergerak dalam kisaran USD2.645 hingga USD2.663 pada hari ini, tergantung pada sentimen pasar dan data ekonomi yang dirilis.

"Permintaan yang signifikan dari bank sentral dan ketegangan geopolitik dapat memberikan dukungan jangka pendek, sementara penguatan dolar AS berpotensi menahan laju kenaikan logam mulia ini," tutup Andy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)