Tiongkok Lakukan 'Patroli Tempur' di Laut China Selatan

Pesawat jet tempur J-10 milik Tiongkok. (EPA)

Tiongkok Lakukan 'Patroli Tempur' di Laut China Selatan

Willy Haryono • 7 April 2024 15:47

Beijing: Tiongkok melakukan "patroli tempur" militer di Laut China Selatan, lapor militer Tiongkok di hari yang sama dengan latihan gabungan Filipina, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.

Pengumuman tersebut disampaikan pada hari Minggu, 7 April 2024, sehari setelah kepala pertahanan dari empat negara termasuk Filipina – yang baru-baru ini terlibat dalam beberapa perselisihan maritim dengan Beijing – mengatakan mereka akan melakukan latihan bersama pada hari Minggu ini di perairan tersebut.

Mengutip dari TRT World, Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Beijing mengatakan pihaknya mengorganisir "patroli tempur gabungan angkatan laut dan udara di Laut China Selatan."

"Semua aktivitas militer yang mengacaukan situasi di Laut Cina Selatan dan menciptakan titik panas berada di bawah kendali," kata PLA dalam sebuah pernyataan, yang tampaknya merupakan sebuah pukulan terhadap latihan lain yang diadakan di perairan tersebut.

Latihan tersebut berlangsung beberapa hari sebelum Presiden AS Joe Biden dijadwalkan mengadakan pertemuan puncak trilateral pertama dengan para pemimpin Filipina dan Jepang.

Para pejabat tinggi AS telah berulang kali menyatakan komitmen "kuat" Amerika Serikat untuk membela Filipina dari serangan bersenjata di Laut China Selatan – yang membuat Beijing khawatir.

Tiongkok mengeklaim kedaulatan teritorial atas hampir seluruh Laut China Selatan dan semakin tegas di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

Penjaga Pantai Tiongkok mengatakan pada hari Sabtu kemarin bahwa mereka telah "menangani" situasi pada hari Kamis di terumbu karang yang disengketakan, di mana beberapa kapal dari Filipina disebutnya terlibat dalam operasi "ilegal."

"Dengan kedok ‘melindungi penangkapan ikan,' kapal-kapal pemerintah Filipina telah melanggar dan memprovokasi secara ilegal, dan media terorganisir dengan sengaja menghasut serta menyesatkan dan terus merusak stabilitas di Laut China Selatan," kata juru bicara Gan Yu.

"Kami memberi tahu Filipina bahwa segala taktik pelanggaran adalah sia-sia," lanjutnya, seraya menambahkan bahwa Tiongkok akan secara teratur menegakkan hukum di perairan yang berada di bawah yurisdiksinya.

Beijing telah mengesampingkan klaim teritorial yang diajukan beberapa negara Asia Tenggara di Laut China Selatan – yang merupakan jalur penting bagi perdagangan global. Tiongkok mengabaikan putusan mahkamah internasional yang menyatakan bahwa klaim Beijing atas hampir semua Laut China Selatan tidak berdasar.

Baca juga:  Hadapi Tiongkok, 4 Negara Siapkan Aktivitas Kerja Sama Maritim

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)