Virgin. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 7 November 2023 19:16
London: Regulator penerbangan Inggris telah mengeluarkan izin kepada Virgin Atlantic untuk penerbangan Trans Atlantik pertama di dunia, yang seluruhnya menggunakan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Penerbangan Trans Atlantik adalah penerbangan pesawat melintasi Samudra Atlantik dari Eropa, Afrika, Asia Selatan atau Timur Tengah ke Amerika Utara, Amerika Tengah atau Amerika Selatan, atau sebaliknya.
Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) mengatakan izin untuk penerbangan yang direncanakan pada 28 November dari London ke New York menyusul keberhasilan tinjauan teknis atas permintaan maskapai penerbangan Inggris tersebut, yang didukung oleh Boeing, Rolls-Royce, BP, dan lain-lain.
CEO Virgin Atlantic Shai Weiss mengatakan untuk mencapai titik ini, diperlukan kolaborasi radikal antara mitra konsorsium dan pemerintah Inggris. Dia mencatat maskapai ini berkomitmen untuk menggunakan 10 persen bahan bakar penerbangan berkelanjutan pada 2030.
“Kami tahu jika kami bisa mewujudkannya, kami bisa menerbangkannya,” tambah Weiss, dilansir The Business Times, Selasa, 7 November 2023.
Maskapai penerbangan menaruh harapan pada bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan, biofuel yang menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan bahan bakar jet tradisional.
Hal ini dilakukan karena industri penerbangan menghasilkan emisi karbon dioksida dan non CO2 tingkat tinggi yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Namun mereka telah memperingatkan bahwa transisi ini akan dilakukan secara bertahap dan memakan biaya serta dapat menaikkan harga tiket, sehingga memperlambat pertumbuhan permintaan penumpang.
"Sebagai regulator penerbangan Inggris, penting bagi kita untuk memungkinkan industri penerbangan menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan dan mendorong batas-batas yang mungkin dilakukan untuk menciptakan industri penerbangan yang lebih ramah lingkungan,” kata Kepala Eksekutif CAA Rob Bishton.
Izin ini tidak hanya memungkinkan Virgin Atlantic dan perusahaan lain untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan, namun juga menjadi contoh bagaimana industri ini selalu mengeksplorasi teknologi baru.
CAA mengatakan izin tersebut membuka jalan bagi Virgin Atlantic untuk mengajukan permohonan persetujuan kepada regulator di Amerika Serikat, Irlandia dan Kanada, mengingat penerbangan tersebut akan melakukan perjalanan melalui wilayah udara masing-masing negara.