Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Atalya Puspa • 10 November 2023 09:56
Jakarta: Intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menurun. Hal itu dikarenakan sudah memasuki musim penghujan dibarengi dengan melemahnya el nino.
“Di beberapa wilayah yang kalau kita bandingkan dengan Oktober ada banyak karhutla, misalnya Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, sekarang alhamdulillah sudah jauh berkurang," kata Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Laksmi Dhewanthi saat dikutip dari Media Indonesia, 10 November 2023.
Menurut Laksmi, beberapa daerah yang mengalami penurunan signfikan kejadian karhutla terjadi di Sumatra Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, NTT, dan Jawa Timur.
"Aktivitas pemadaman juga jauh lebih sedikit dan Ispu semakin membaik,” ungkap dia.
Namun, penurunan intensitas karhutla bukan berarti tidak ada kejadian sama sekali. Pasalnya, ada tiga elemen yang dapat memicu karhutla, yakni oksigen, bahan bakar, dan pemicu.
“Misalnya, kita melakukan pemadaman di Sumatra Selatan, tapi intensitasnya berkurang dibandingkan bulan lalu. Selain TMC, ada hujan yang sudah turun secara alami,” jelas Laksmi.
Mengenai karhutla yang terjadi di pegunungan seperti Merbabu, Lawu, Bromo dan Semeru, ia pun menyatakan saat ini semuanya sudah padam berkat kolaborasi lintas sektor. Pihaknya pun akan melihat kondisi di masing-masing wilayah untuk melakukan pemulihan.
“Penanganannya jelas beda-beda. Kalau di Baluran, itu yang terbakar savanah, itu bagian dari proses mereka melakukan regenerasinya, tidak diapa-apain akan tumbuh sendiri. Pemulihan akan dilakukan bergantung pada dampak yang terjadi, karena dampak ada yang sifatnya tidak bsia dikembalikan dan ada yang bisa kembali secara cepat,” pungkas dia.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang diakses di laman sipongi.menlhk.go.id, sepanjang 2023 ada seluas 642.099 lahan dan hutan yang terbakar. Angka itu meningkat jika dibandingkan 2022 yang hanya mencapai 204.894 hektare.
Tahun ini, beberapa provinsi dengan luas karhutla paling besar di antaranya Kalimantan Selatan 138.865 hektare, Kalimantan Barat 82.411 hektare, NTT 80.018 hektare, dan Kalimantan Tengah 68.797 hektare.