Banjir Lahar Dingin Erupsi Gunung Lewotobi Menerjang Permukiman Warga Dulipali Flotim

Lumpur dari banjir lahar erupsi Gunung Lewotobi di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT. (MGN/Fransiskus GM)

Banjir Lahar Dingin Erupsi Gunung Lewotobi Menerjang Permukiman Warga Dulipali Flotim

8 February 2024 10:29

Flores Timur: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, disertai intensitas hujan yang tinggi, menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin yang menerjang rumah warga yang berada di zona merah. Banjir lahar dingin juga menerjang beberapa hektare tanaman warga.

Intensitas hujan yang tinggi pada Rabu siang hingga sore, 7 Februari 2024, menyebabkan terjadinya banjir lahar dingin yang menerjang rumah warga yang kedua kalit yang berada di zona merah, dekat dengan kaki gunung.

Seperti yang terlihat di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur. Tampak banjir lahar dingin menerjang wilayah ini dan menggenangi rumah-rumah warga hingga ke Jalan utama Trans Maumere-Larantuka terganggu.
 

Baca juga: Gunung Marapi 10 Kali Erupsi dalam 6 Jam

Tampak banjir lahar dingin ini berwarna kelabu dan kecoklatan, bercampur lumpur, batu, dan kayu. Tercium pula aroma belerang saat banjir lahar dingin ini menerjang rumah warga.

Warga berharap pemerintah segera melakukan pembersihan material banjir di rumah dan di lokasi pemukiman. Tidak hanya menerjang pemukiman warga, tetapi banjir lahar dingin juga menerjang lahan pertanian warga.

Sekitar 4 hektare tanaman warga, seperti padi, jagung, pisang, vanili, dan kelapa, rusak diterjang banjir lahar dingin sehingga dipastikan tanaman warga terancam gagal panen.

Sementara itu, imbauan dari Pos Pemantau Gunung Lewotobi Laki-laki kepada semua masyarakat yang melintasi jalan Nobo ke Nurabelen, dari Desa Nawakote ke Tabanan dan di desa Dulipali agar tetap hati-hati dan menghindari aliran lahar dingin dari puncak Gunung api Lewotobi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)