IHSG Akhirnya Menguat setelah Ambruk Berhari-hari

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi.

IHSG Akhirnya Menguat setelah Ambruk Berhari-hari

Husen Miftahudin • 18 April 2024 16:59

Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini akhirnya mengalami penguatan, setelah tak pernah meraup cuan pascalibur Lebaran.
 
Berdasarkan pemantauan, IHSG saat pembukaan berada pada pada teritori positif. Level tersebut bertahan hingga istirahat jeda siang sampai penutupan perdagangan hari ini.
 
Mengutip laman RTI, Kamis, 18 April 2024, IHSG ditutup di posisi 7.166,81 atau naik 35,97 poin, setara 0,50 persen.
 
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 7.130,84. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.180,55 dan level terendahnya di 7.135,52.
 
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 17,64 miliar lembar saham senilai Rp13,79 triliun. Sebanyak 240 saham menguat, 335 saham melemah, dan 208 saham stagnan.
 

Baca juga: Kamis Pagi, IHSG Menguat Tipis
 

Indeks unggulan Wall Street melemah

 
Sementara itu, laju bursa saham Paman Sam dalam zona merah pada penutupan perdagangan kemarin (Kamis WIB). Koreksi indeks unggulan di Wall Street karena saham Nvidia dan perusahaan teknologi lainnya memberikan tekanan pada pasar.
 
Indeks S&P500 turun 0,58 persen menjadi 5.022,21, sedangkan Nasdaq Composite yang sarat teknologi turun 1,15 persen menjadi 15.683,37. Dow Jones Industrial Average turun 45,66 poin, atau 0,12 persen, menjadi 37.753,31, meskipun naik hampir 238 poin pada level tertingginya hari ini.
 
Saham turun dalam sesi ketiga berturut-turut ketika saham dibuka lebih tinggi tetapi memudar seiring berjalannya waktu. Dengan mundurnya Dow, ini merupakan sesi negatif ketujuh dari delapan sesi terakhir.
 
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite sama-sama mencatat penurunan empat hari berturut-turut, yang terpanjang sejak periode yang berakhir pada awal Januari. Saham tertekan pada perdagangan sore karena saham kecerdasan buatan Nvidia mengalami kerugian.
 
Saham teknologi mega-cap turun hampir empat persen bergabung dengan perusahaan teknologi besar lainnya termasuk Netflix, Meta, Apple, dan Microsoft di zona merah. Teknologi adalah sektor S&P 500 dengan kinerja terburuk turun 1,7 persen.
 
Kinerja Rabu terjadi di tengah pelemahan yang menandai koreksi dari kenaikan kuat yang terlihat pada kuartal pertama dan 2023. Dow telah turun lebih dari lima persen pada April, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite telah anjlok lebih dari empat persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)