Ilustrasi. Foto: dok MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan hari ini berada di posisi 7.123,61. Mengacu data RTI yang terekam hingga pukul 09.10 WIB, IHSG langsung meroket ke level 7.146,98 atau naik 23,37 poin setara 0,33 persen.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan cenderung bergerak mendatar (sideways).
"Hari ini IHSG akan cenderung bergerak sideways di range 7.080-7.150. Level support IHSG di 7.080-7.100, sedangkan level resist berada di 7.150-7.180," ungkap Fanny, dilansir Investing.com, Rabu, 8 Mei 2024.
Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup turun 0,17 persen di perdagangan kemarin dan masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp683 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, ASII, AKRA, dan JSMR.
Wall Street terkoreksi
Sementara itu, Wall Street terkoreksi karena investor belum melihat kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini, sementara kebangkitan dolar AS ikut menjadi faktor penekan. Dow Jones naik 0,08 persen, S&P 500 naik 0,13 persen, dan Nasdaq Composite turun 0,1 persen.
Pendapatan yang optimis dari sektor keuangan serta optimisme Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga pada awal bulan depan mengangkat saham-saham di Eropa.
Sementara itu, saham megacap Alphabet dan Meta Platforms masing-masing naik 1,9 persen dan 0,6 persen, mendorong indeks utama. Saham Nvidia turun 1,7 persen setelah Wall Street Journal melaporkan Apple sedang mengembangkan chipnya sendiri untuk menjalankan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) di pusat data.
Saham Apple naik 0,4 persen karena memperkenalkan cip baru yang disebut M4, tetapi menempatkan chip baru tersebut di model iPad Pro, bukan di laptop.
Di sisi lain, sejumlah bursa utama Asia dominan menguat, terkecuali Hang Seng dan Straits Times yang melemah setelah kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Indeks Nikkei 225 melonjak 1,57 persen, Shanghai Composite naik 0,22 persen, KOSPI Korea Selatan melesat 2,16 persen, dan ASX 200 Australia menguat 1,44 persen.
Data inflasi dari Filipina dan Taiwan, PMI sektor jasa Jepang, dan cadangan devisa internasional terbaru dari beberapa negara, termasuk Tiongkok, semuanya menjadi sorotan dalam kalender pasar Asia.
Survei sektor swasta Tiongkok melaporkan data aktivitas jasa Tiongkok. Indeks manajer pembelian jasa (PMI) Caixin Tiongkok turun menjadi 52,5 pada periode April 2024 dari 52,7 pada periode Maret 2024.
Rekomendasi saham
Lebih lanjut, disebutkan beberapa
saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar di perdagangan hari ini, yaitu; BBCA, BMRI, HRTA, EXCL, INTP, dan CMRY.
Berikut ini rekomendasi
trading sahamnya;
1. BBCA:
Spec Buy
Beli di Rp9.600,
cutloss jika
break di bawah Rp9.450. Jika tidak
break di bawah Rp9.600, potensi naik ke Rp9.875-Rp10.000
short term.
2. BMRI: Spec Buy
Beli di Rp6.200,
cutloss jika
break di bawah Rp6.150. Jika tidak
break di bawah Rp6.200, potensi naik ke Rp6.400-Rp6.500
short term.
3. HRTA:
Buy on Weakness
Beli di Rp390,
cutloss jika
break di bawah Rp378. Jika tidak
break di bawah Rp378, potensi naik ke Rp400-Rp406
short term.
4. EXCL:
Spec Buy
Beli di Rp2.380,
cutloss jika
break di bawah Rp2.350. Jika tidak
break di bawah Rp2.380, potensi naik ke Rp2.480-Rp2.550
short term.
5. INTP:
Spec Buy
Beli di Rp7.075,
cutloss jika
break di bawah Rp7.000. Jika tidak
break di bawah Rp7.075, potensi naik ke Rp7.250-Rp7.300
short term.
6. CMRY:
Spec Buy
Beli di Rp4.840,
cutloss jika
break di bawah Rp4.780. Jika tidak
break di bawah Rp4.840, potensi naik ke Rp4.950-Rp5.000
short term.