Ilustrasi kilang minyak. Foto: Unsplah.
Arif Wicaksono • 19 October 2023 08:57
Tokyo: Harga minyak turun pada Kamis, 19 Oktober 2023, membalikkan kenaikan pada sesi sebelumnya, setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak menunjukkan tanda-tanda mendukung seruan Iran untuk melakukan embargo minyak terhadap Israel.
Tekanan datang setelah Amerika Serikat berencana untuk meringankan sanksi Venezuela untuk memungkinkan lebih banyak minyak mengalir secara global.
Melansir Channel News Asia, Kamis, 19 Oktober 2023, harga minyak dunia Brent berjangka untuk Desember turun 74 sen menjadi USD90,76 per barel. Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk November, yang berakhir pada Jumat, turun 57 sen dan diperdagangkan pada USD87,75 per barel. WTI Desember yang lebih aktif turun 51 sen menjadi USD86,76 per barel.
Harga minyak dunia naik sekitar dua persen pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran mengenai gangguan terhadap pasokan global. Kenaikan ini setelah Iran menyerukan embargo minyak terhadap Israel sehubungan dengan konflik di Gaza dan setelah AS, konsumen minyak terbesar di dunia, melaporkan kenaikan yang lebih besar dari perkiraan. Penarikan inventaris, menambah persediaan yang sudah terbatas.
OPEC tidak berencana untuk mengambil tindakan segera atas seruan anggota OPEC Iran, kata sumber kepada Reuters, sehingga mengurangi kekhawatiran atas potensi gangguan aliran minyak.
"Meskipun OPEC tidak menunjukkan indikasi akan menerima seruan Iran untuk memberlakukan boikot minyak terhadap Israel, minyak hampir pasti akan menjadi bagian dari konflik dalam beberapa hal," kata RBC Capital Markets dalam sebuah catatan, dilansir Channel News Asia, Kamis, 19 Oktober 2023.
Israel mengimpor sekitar 250 ribu barel per hari (bpd) minyak, terutama dari Kazakhstan, Azerbaijan, Irak dan negara-negara Afrika, kata analis di Citi dalam sebuah catatan.
"Kami yakin embargo dari Kazakhstan dan Azerbaijan, sekutu kuat Israel, tidak mungkin terjadi," kata mereka.
Amerika Serikat mengeluarkan izin enam bulan yang mengesahkan transaksi di sektor energi Venezuela, yang merupakan anggota OPEC setelah kesepakatan dicapai antara pemerintah Venezuela dan oposisi politik negara tersebut untuk memastikan pemilu 2024 yang adil.
Aliran minyak Venezuela dapat membantu menurunkan harga minyak global, yang meningkat di tengah konflik Israel-Hamas, sanksi terhadap Rusia dan keputusan OPEC+ untuk mengurangi produksi, namun Venezuela membutuhkan investasi untuk meningkatkan produksi setelah bertahun-tahun terkena sanksi.