Plt Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir. Foto: BUMN.
Jakarta: Indonesia akan meminta bantuan Tiongkok untuk proyek energi terbarukan dan infrastruktur ketika Presiden Joko Widodo menghadiri Forum Belt and Road mendatang di Beijing.
Plt Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir menuturkan kemitraan apa pun dengan Tiongkok akan sejalan dengan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP), kesepakatan senilai USD20 miliar yang dimiliki Indonesia dengan kelompok negara sekutu Amerika Serikat (AS) untuk membantu dekarbonisasi sektor energi.
Tiongkok bisa menjadi solusi ketika pembicaraan JETP belum berjalan lancar. Banyak pejabat senior Indonesia yang mengeluh negara-negara barat enggan membiayai penghentian dini pembangkit listrik tenaga batu bara dan pinjaman melalui JETP akan memiliki tingkat bunga yang tinggi.
Indonesia berjanji capai nol emisi gas rumah kaca pada 2060
Padahal Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini telah berjanji untuk mencapai nol emisi gas rumah kaca pada 2060, yang sebagian besar akan melibatkan pembersihan sektor energi.
"Tiongkok telah membuat kemajuan besar dalam pengembangan energi terbarukan dan memiliki pembangkit listrik tenaga air yang sangat besar. Jadi ada baiknya kita mengambil pelajaran dari hal tersebut," kata Menteri BUMN Erick Thohir seraya menambahkan kedua negara masih menjajaki kemitraan seperti apa yang bisa dilakukan, dilansi
r Channel News Asia, Senin, 16 Oktober 2023.
Indonesia akan mengumumkan rencana investasi untuk JETP bulan depan, menjelang KTT iklim COP28 PBB, tiga bulan di belakang target awal. Erick menolak memberikan rincian pembicaraan JETP. Dia hanya mengatakan bahwa belum ada pendanaan yang signifikan untuk proyek tersebut.
Dia menambahkan Indonesia terbuka untuk bekerja sama dengan negara manapun yang bersedia membantunya mencapai tujuan iklimnya dan percaya pada potensi ekonomi Indonesia, namun kerja sama apa pun harus sesuai dengan ketentuan Indonesia.
"Kita ingin ini sesuai dengan grand plan kita, cetak biru Indonesia, bukan cetak biru negara lain," kata Erick.
Pamer kereta cepat
Pada Forum Belt and Road pada hari Selasa dan Rabu ini, Jokowi, akan memamerkan jalur kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 142 kilometer (88,23 mil) senilai USD7,3 miliar yang baru saja diluncurkan dan diberi nama Whoosh. Proyek ini didanai oleh pinjaman dari Tiongkok.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Jokowi akan mengemukakan rencana perluasan jalur kereta api sekitar 700 kilometer hingga ke Kota Surabaya dan membahas hubungan dagang. Indonesia juga sudah mendiskusikan rencana tersebut dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ketika Li berkunjung ke Jakarta pada bulan September.