Ilustrasi. FOTO: Medcom
Angga Bratadharma • 16 July 2023 16:22
Tulungagung: Transformasi teknologi di era digital makin membawa berkah. Mengacu data We are Social Hootsuite dalam update risetnya sampai Februari 2022, ada 204,7 juta warga Indonesia yang jadi pengguna internet atau mencapai 73,7 persen dari populasi warga negara Indonesia.
"Jelas, itu pasar baru yang dahsyat. Dengan aktif dan kreatif mempromosikan produk kita menjadi lebih menarik dan inovatif di beragam lokapasar (marketplace), produk kita niscaya akan diburu pelanggan," kata Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi, dalam keterangannya, Minggu, 16 Juli 2023.
Dirinya menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber diskusi literasi digital, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam kegiatan Campaign Run Bersinar, lomba lari di seputar Alun-alun Tulungagung, Jawa Timur.
Kegiatan itu menjadi bagian dari promosi acara Hari Anti Narkoba Internasional yang akan dilaksanakan 30 Juli di Denpasar, Bali, sebagai rangkaian peringatan Hari Bhayangkara 2023. Diskusi luring Kemenkominfo yang digelar berkolaborasi dengan RTIK Tulungagung dan Relawan Anti Narkoba Tulungagung itu mengupas topik 'Peluang Profesi Cuan di Ruang Digital'.
Selain Mochamad Ismanu Roziqi, tampil juga dua narasumber lain yakni pelatih Pusdiklat RTIK Tulungagung Muhammad Subaweh dan Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhammadiyah Tulungagung Mei Santi, serta Muhamad Noviyanto sebagai moderator.
Sesuai topik diskusi, Ismanu menambahkan, kreativitas dalam menyiapkan produk dan mempromosikannya memang kunci untuk mendapatkan peluang cuan. "Intip di beragam lokapasar, produk apa yang lagi trending. Amati, lalu kreatif dalam membuat produk baru. Insyaallah produk Anda akan diburu,” ujarnya.
Namun, Ismanu mengingatkan, tetap butuh kewaspadaan saat memburu informasi pasar dan peluang bisnis serta tawaran kerja penghasil cuan di ruang digital. ”Jangan teledor, dan biasakan recek semua ragam informasi. Terlebih yang menjanjikan gaji besar, tapi job desk tidak jelas,” ucapnya.
Dari perspektif berbeda, Mei Santi mengatakan, kadang tidak mudah mengecek kebenaran informasi yang akurat. Tapi, yang palsu tetap mudah dibedakan. Sebab, informasi hoaks suka menggunakan situs yang mirip dan aneh-aneh dari media arus utama.
Menurut Mei Santi, kalau pintar memanfaatkan medsos, seseorang bisa meraih banyak peluang cuan. Mengutip data Kominfo, dalam setahun terakhir (2022-2023), nilai transaksi e-commerce pelaku bisnis di Indonesia menembus angka USD5,6 miliar atau setara Rp74,6 triliun.
"Itu perputaran cuan yang tak sedikit. Jangan biarkan uangnya mengalir keluar. Mari jeli menangkap peluang bisnis di pasar e-commerce dengan mahir memahami selera pasar. Lalu, bijak menggunakan media untuk meraih peluang cuan di sana,” tegas Mei Santi.
Tentu, tak ada ikhtiar yang instan. Muhamad Subaweh menyebut, setiap ikhtiar –meski dibantu teknologi digital– butuh sikap yang istiqamah. Tak kenal lelah dan pantang menyerah. Semua kemudahan yang diberikan teknologi digital hanya membantu mempercepat dan memudahkan.
”Kreativitas butuh istiqamah yang pasti berat dan tidak gampang. Karena yang gampang dan mudah itu namanya istirahat,” kata Subaweh.
Sebagai informasi, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.