Gotong-Royong Kunci Keberhasilan Penanganan Karhutla di RI

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya. Medcom/Kautsar

Gotong-Royong Kunci Keberhasilan Penanganan Karhutla di RI

Atalya Puspa • 30 September 2023 16:07

Jakarta: Indonesia memiliki kelebihan dalam hal gotong-royong untuk mengatasi permasalahan kebakaran hutan dan lahan. Hal itu yang menjadikan Indonesia ungul dibanding negara-negara lainnya.

“Jadi kita ini jago di partisipasi publik. Masyarakat peduli api (MPA) hingga petugasnya bekerja semua,” kata Siti, Sabtu, 30 September 2023.

Siti ingat, dulu, saat 2015 kejadian karhutla sangat besar pernah terjadi di Indonesia sampai melalap seluas 2,6 juta hektare hutan dan lahan. Di arena internasional, ia kemudian mendapatkan banyak cercaan, khususnya dari Singapura dan Malaysia.

Namun, dengan upaya jangka panjang yang dicanangkan presiden sejak 2015, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia lambat-laun mulai teratasi. Saat ini, upaya pencegahan dengan melaukan monitoring dari citra satelit maupun lapangan merupakan hal yang sangat ditekankan.

“Jadi operasi lapangan di darat dan udara, termasuk sambil melibatkan partisipasi masyarakat dan penyuluhan tentang kesadaran hak dan kewajiban sumber daya alamm terus digalakkan. Memang kewaspadaan tidak gampang, tapi Indonesia jadi jagoan karena partisipasi publiknya,” ujar Siti.

Berdasarkan data yang diakses di laman Sipongi.menlhk.go.id, sejak Januari hingga Agustus 2023 luas karhutla mencapai 267.935 hektare. Angka itu meningkat jika dibandingkan 2022 yang hanya mencapai 204.894 hektare. Karhutla terluas terjadi di Kalimantan Barat 54.402 hektare, Nusa Tenggara Timur seluas 50.396 hektare, Nusa Tenggara Barat 26.453 hektare, Kalimantan Selatan 24.588 hektare, Papua Selatan 22.121 hektare dan Kalimantan Barat 21.836 hektare.

Terkait dengan kondisi kemarau saat ini, upaya pemadaman terus dilakukan di berbagai wilayah, salah satunya Sumatra Selatan. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Thomas Nifinluri mengungkapkan kejadian karhutla di Sumatra Selatan yang terjadi sampai dengan saat ini sebanyak 44 titik. Delapan titik sudah berhasil dipadamkan, sedangkan sisanya masih dilakukan upaya pemadaman darat dan water bombing.

“Kejadian karhutla paling banyak terjadi di OKI 25 titik (2 padam), Musi Banyuasin 5 titik (2 padam), Ogan Ilir 3 titik, Banyuasin 6 titik (3 padam), Muara Enim 2 titik (1 padam), Ogan Komering Ulu 2 titik, dan Penukal Abab Lematang Ilir 1 titik. Manggala Agni dan Satgas Pengendalian Karhutla Sumatera Selatan masih akan terus berjuang dalam mengendalikan karhutla yang terjadi,” jelas Thomas.

Selain pemadaman darat, Thomas juga menjelaskan upaya pengendalian karhutla melalui udara seperti water bombing dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Water bombing saat ini masih terus dilakukan untuk menjangkau wilayah karhutla yang sulit untuk dijangkau. Sampai dengan saat ini water bombing sudah dilakukan sebanyak 92 sortie dengan jumlah air yang ditumpahkan sebanyak 9,3 juta liter.

“TMC dengan menyemai 47,2 ton garam (NaCl) di Sumatera Selatan sudah dilakukan dengan kerjasama dari KLHK, BNPB, BMKG, BRIN, BRGM, dan mitra kerja swasta sebanyak 55 sortie. TMC dilakukan untuk membasahi gambut agar tetap basah dan mengisi embung-embung untuk cadangan ketika melakukan pemadaman di wilayah rawan karhutla,” ungkap Thomas.

Thomas  mengatakan bahwa Manggala Agni di Sumatera Selatan sebanyak 256 personil yang terbagi pada empat daops Manggala Agni telah diterjunkan untuk melakukan pemadaman. Selain itu Thomas memerintahkan pasukan Manggala Agni Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Jambi agar bisa membantu pemadaman di wilayah Sumatra Selatan terutama di wilayah perbatasan Sumatra Selatan dan Jambi.

“Meskipun api telah padam di beberapa lokasi, beberapa petugas Manggala Agni masih siaga di lokasi untuk mengantisipasi kemunculan titik api lainnya yang dapat memicu karhutla. Menurut prediksi Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tingkat kemudahan terjadinya karhutla di Sumsel ini masih akan terjadi hingga Oktober 2023,” jelas Thomas.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)