Pencarian 3 Jemaah Haji Terus Dilakukan di Mina dan Jeddah

Rute menuju lokasi melempar jumrah di Mina sejauh 2-7 km dari maktab tenda jemaah haji Indonesia. Dok MCH 2023

Pencarian 3 Jemaah Haji Terus Dilakukan di Mina dan Jeddah

Windy Diah Indriantari • 11 July 2023 22:15

Jakarta: Pencarian tiga jemaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang saat proses puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina), berlanjut. Tim pencari menyisir wilayah Mina untuk ketiga kali.

Ketiga jemaah yang masih hilang, yakni Niron Sunar Suna, 77, jemaah kelompok terbang (kloter) 65 embarkasi Surabaya (SUB-65), Idun Rohim Zen bin Rohim, 87, kloter 20 asal embarkasi Palembang (PLM-20), dan Suharja Wardi Ardi, 69, dari kloter 10 embarkasi Kertajati (KJT-10).

Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Harun Al Rasyid mengungkapkan pencarian dibagi menjadi dua tim. Tim pertama ke Jeddah untuk mengecek rumah-rumah sakit milik pemerintah Arab Saudi maupun swasta.

Tim kedua bergerak ke Mina untuk memeriksa rumah sakit dan meminta informasi dari kantor-kantor polisi setempat. Pengecekan di rumah sakit termasuk kamar jenazah. Sebab, tidak tertutup kemungkinan jemaah yang hilang sudah wafat.

Harun mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan petugas kepolisian di Mina sekaligus menanyakan tentang keberadaan ketiga jemaah haji Indonesia yang belum diketahui.

"Di sini datanya lengkap dan ada beberapa jemaah kita yang terdapat nama di sini namun sudah terkonfirmasi atau dengan istilah di sini adalah maklum, diketahui. Sedangkan yang  tidak diketahui yang sedang kita cari ketiga jemaah kita ini, data di sini belum ada. Masih terus digali dan terus diupayakan pencarian," papar Harun saat berada di kantor polisi, Mina, Selasa, 11 Juli 2023.

Harun yang juga Kepala Satuan Operasi Satgas Armina mengatakan setelah dari Mina, tim menyisir rumah sakit-rumah sakit di Makkah. Salah satu yang dicek adalah Rumah Sakit An-Noor.

Berdasarkan keterangan otoritas keamanan Arab Saudi, kalau jemaah ditemukan dalam keadaan wafat, mereka tidak cepat-cepat mengebumikan. Jenazah tersebut harus diupayakan diketahui dengan jelas identitasnya.

"Ketika proses pemakaman pun ada sesuatu yang dilakukan termasuk disidik dulu jarinya, sehingga identitas aslinya atau juga riwayat keberadaannya, di mana dia tinggal, di mana atau juga di mana itu akan ketahuan," tutur Harun.

Dia masih cukup optimistis ketiga jemaah haji Indonesia yang hilang bisa ditemukan. Tiga jemaah itu dilaporkan hilang sejak proses puncak haji di Armina yang berakhir 1 Juli 2023.

Ketiganya merupakan jemaah lanjut usia dan diduga menderita demensia atau yang biasa dikenal masyarakat sebagai penyakit pikun. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)