Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 10 September 2023 13:23
Beijing: Harga konsumen Tiongkok kembali ke wilayah positif pada Agustus sementara penurunan harga di tingkat pabrik melambat, karena tekanan deflasi mulai mereda di tengah tanda-tanda stabilisasi perekonomian.
Para analis mengatakan diperlukan lebih banyak dukungan kebijakan untuk menopang permintaan konsumen di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu dengan melambatnya pemulihan pasar tenaga kerja dan ekspektasi pendapatan rumah tangga yang tidak menentu.
Indeks harga konsumen (CPI) naik 0,1 persen pada Agustus dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Biro Statistik Nasional. Angka ini lebih lambat dari perkiraan median kenaikan 0,2 persen dalam jajak pendapat Reuters. CPI turun 0,3 persen di bulan Juli.
Inflasi inti, tidak termasuk harga makanan dan bahan bakar, tidak berubah pada angka 0,8 persen di Agustus. Indeks harga produsen (PPI) turun 3 persen dari tahun sebelumnya, sesuai dengan ekspektasi, setelah turun 4,4 persen di bulan Juli.
"Ada sedikit perbaikan dalam profil inflasi. Sementara itu, deflasi PPI tampaknya menyempit, menunjukkan proses pemulihan yang lambat dan moderat," kata Kepala Ekonom di Guotai Junan International Zhou Hao dikutip dari The Business Times, Minggu, 10 September 2023.
“Secara umum (tingkat) inflasi masih menunjukkan lemahnya permintaan dan memerlukan lebih banyak dukungan kebijakan di masa mendatang.” jelas dia.
Harga pangan turun 1,7 persen dibandingkan tahun lalu, sementara biaya non makanan naik 0,5 persen didorong oleh kenaikan biaya terkait pariwisata.
Banjir baru-baru ini telah merusak tanaman jagung dan padi di daerah penghasil biji-bijian utama Tiongkok di bagian utara, sehingga memicu kekhawatiran inflasi pangan dalam negeri karena konsumen di seluruh dunia menghadapi pengetatan pasokan pangan yang disebabkan oleh perang di Ukraina. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, CPI naik 0,3 persen, naik dari 0,2 persen pada bulan Juli.
Harga daging babi naik 11,4 persen bulan ke bulan, dibandingkan tidak ada perubahan di bulan Juli, karena dampak cuaca ekstrem di beberapa wilayah. Jumlah tersebut turun 17,9 persen dari tahun sebelumnya, menyempit dari penurunan 26 persen pada bulan Juli.
Deflasi di tingkat pabrik melambat pada bulan Agustus karena meningkatnya permintaan untuk beberapa produk industri dan kenaikan harga minyak mentah internasional.
Perubahan harga yang lemah di Tiongkok sangat kontras dengan lonjakan inflasi yang dialami sebagian besar negara besar lainnya sejak pandemi Covid-19 mereda, sehingga memaksa bank sentral mereka menaikkan suku bunga dengan cepat.