Dialog Maritim RI-Australia, Strategi Bersama Jaga Stabilitas Indo-Pasifik

Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno. Foto: Kemenlu RI

Dialog Maritim RI-Australia, Strategi Bersama Jaga Stabilitas Indo-Pasifik

Fajar Nugraha • 14 December 2025 17:43

Jakarta: Kementerian Luar Negeri dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia menggelar Dialog Maritim Indonesia–Australia perdana di Jakarta, Kamis 11 Desember 2025 sebagai langkah konkret memperkuat kerja sama maritim bilateral.

Dialog ini merupakan tindak lanjut komitmen Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dalam Pertemuan Pemimpin Tahunan pada Mei 2025, yang menekankan penguatan kemitraan maritim di kawasan Indo-Pasifik.

"Pembentukan mekanisme regional sangat penting untuk perlindungan lingkungan kelautan serta menjaga relevansi hukum laut internasional dalam tata kelola maritim global," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno saat membuka dialog, seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Minggu 14 Desember 2025.

Dialog dipimpin bersama oleh Acep Somantri, Pelaksana Tugas Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Michelle Chan, Deputi Sekretaris Asia Selatan dan Asia Tenggara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia.

Sejumlah isu strategis dibahas, mencakup lingkungan kelautan dan ekonomi biru, hukum laut internasional, serta keamanan dan keselamatan maritim. Kedua pihak sepakat meningkatkan kesadaran domain maritim, memperkuat pertukaran informasi, dan menindaklanjuti peluang kerja sama baru yang menjadi kepentingan bersama.

Dialog ini juga didasarkan pada Perjanjian Keamanan Bersama Indonesia–Australia yang disepakati Presiden Prabowo dan PM Albanese pada November 2025 di Sydney.

“Indonesia dan Australia merupakan tetangga dekat dengan salah satu batas maritim terpanjang di dunia, sehingga memiliki kepentingan strategis bersama dalam menjaga kawasan maritim yang damai dan stabil,” ujar Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier.

“Kedua negara juga sepakat menjajaki pembentukan forum diskusi hukum bilateral serta latihan simulasi untuk mendukung agenda pencegahan konflik maritim, di tengah tantangan geopolitik kawasan,” imbuh Dubes Brazier.

Dialog Maritim Indonesia–Australia akan menjadi mekanisme bilateral reguler yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan maritim kedua negara. Putaran berikutnya dijadwalkan berlangsung di Australia pada 2026.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)