BMKG: Siklon Tropis Senyar Tak Umum Terjadi di Selat Malaka

BMKG menyebutkan cuaca ekstrem yang terjadi pada sejumlah wilayah di Sumatra Utara dalam beberapa hari terakhir dampak dari Siklon Tropis Senyar. Foto: ANTARA/HO-BMKG

BMKG: Siklon Tropis Senyar Tak Umum Terjadi di Selat Malaka

Fachri Audhia Hafiez • 27 November 2025 08:37

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum terjadi di wilayah Selat Malaka. Hal ini mengingat posisi Indonesia dekat garis ekuator yang secara teoritis kurang mendukung terbentuknya maupun lintasan siklon tropis.

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan bahwa meskipun secara klimatologis wilayah Indonesia bukan jalur umum siklon tropis, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang bergerak mendekati Indonesia. Kondisi ini memberi dampak signifikan, termasuk Siklon Tropis Senyar.

“Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tidak umum terjadi di perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai berdampak pada daratan karena itu BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat,” kata Andri di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kamis, 27 November 2025.
 


Ia menyampaikan bahwa anomali iklim global dan dinamika atmosfer regional dapat meningkatkan peluang terbentuknya sistem tekanan rendah dan bibit siklon yang berevolusi menjadi siklon tropis di wilayah sekitar Indonesia. Termasuk yang dekat jalur ekuator.

Ahli meteorologi BMKG menilai kondisi cuaca ekstrem yang dipicu Senyar tidak hanya berdampak pada hujan lebat dan angin kencang. Tetapi juga berpotensi menimbulkan banjir, banjir pesisir, tanah longsor, serta gangguan transportasi darat dan laut.

BMKG menyebut cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatra Utara dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak dari Siklon Tropis Senyar. Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka. 


Ilustrasi cuaca. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.

Dampaknya dalam sepekan terakhir wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat dilanda hujan setiap hari hingga memicu bencana banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan signifikan di sejumlah kabupaten dan kota. Untuk itu,pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam memonitor kondisi cuaca dan menyiapkan langkah mitigasi berbasis risiko, terutama di daerah yang rentan bencana hidrometeorologi tersebut.

Para nelayan, operator pelayaran, dan masyarakat pesisir juga perlu memperhatikan informasi prakiraan gelombang tinggi agar dapat menghindari area berisiko dan menyesuaikan aktivitas di laut. BMKG memastikan pemantauan berlangsung intensif dan informasi pembaruan akan terus disampaikan secara berkala melalui kanal resmi sebagai upaya memperkuat peringatan dini kepada publik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)