Garibaldi Thohir. Foto: Dok Medcom.id
Harga Emas Naik, 3 Taipan Indonesia Raup Cuan Besar
Eko Nordiansyah • 23 December 2025 12:40
Jakarta: Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam termasuk emas. Indonesia bahkan menempati urutan ke-8 sebagai produsen emas terbesar di dunia pada 2023, menurut data United States Geological Survey (USGS).
Kekayaan tersebut tentu tak dibiarkan begitu saja, milyarder dan pemilik tambang emas di Indonesia memanfaatkan momentum ini untuk meraup keuntungan sebesar mungkin.
Berdasarkan data yang dirilis VnExpress, harga emas dunia telah melonjak lebih dari 60 persen sejak awal tahun, menyentuh angka USD4.337 per ons. Peningkatan ini diprediksi belum akan berakhir, Goldman Sachs bahkan memperkirakan harga emas dapat menyentuh angka USD4.900 pada tahun depan.
Kenaikan tersebut membawa dampak langsung, tak terkecuali bagi para taipan di Indonesia. Tambang emas, Pani, di Sulawesi menjadi salah satu cadangan emas terbesar dengan simpanan hampir lima juta ons.
1. Garibaldi Thohir dan Edwin Soeryadjaya
Garibaldi Thohir dan Edwin Soeryadjaya memanfaatkan momen kenaikan harga emas, untuk mengumpulkan Rp4,7 triliun atau USD280 juta melalui IPO perusahaan tambang, Merdeka Gold Resource pada September.
Thohir bahkan menapakkan jejaknya, dengan berada pada urutan ke-19 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sebesar USD3,8 miliar. Sementara Edwin berada di peringkat ke-45 dengan kekayaan bersih USD1,2 miliar.
Thohir adalah pemegang saham signifikan di Alamtri Resources Indonesia, salah satu eksportir batubara terbesar di dunia. Keluarga Edwin bahkan turut memiliki saham di Alamtri.
.jpg)
(Ilustrasi. Foto: Unplash)
2. Peter Sondakh
Saham Archi Indonesia, salah satu produsen emas terbesar di negara Indonesia yang dikendalikan oleh Peter Sondakh, telah melonjak lebih dari empat kali lipat selama setahun terakhir, menambah sekitar USD1 miliar pada kekayaannya dan menjadikan total kekayaannya menjadi USD3,1 miliar.
Sondakh adalah kepala Rajawali Corpora, sebuah perusahaan investasi yang didirikan pada tahun 1984 yang portofolionya meliputi hotel, media, dan pertambangan. Ia bahkan turut mengendalikan Four Seasons, hotel dan resor mewah internasional di Jakarta dan Bali.
3. Anthoni Salim dan Agoes Projosasmito
Selain Sondakh, Anthoni Salim dan Agoes Projosasmito, investor di perusahaan produsen batubara Bumi Resources dan anak perusahaan emas dan tembaga, Bumi Resources Minerals, turut memperoleh keuntungan.
Saham Bumi Resources melonjak setelah mengakuisisi perusahaan penambang emas Australia, Wolfram, pada November dengan nilai 63 juta dolar Australia (USD41 juta).
Salim adalah orang terkaya kelima di Indonesia dengan kekayaan bersih sebesar USD13,6 miliar, sedangkan Projosasmito berada di peringkat ke-13 dengan kekayaan sebesar USD5 miliar.
Sebanyak 50 orang terkaya di Indonesia telah mencatatkan total kekayaan mencapai rekor baru sebesar USD306 miliar tahun ini, didorong oleh kenaikan 17 persen pada indeks saham acuan. (Surya Mahmuda)