Petugas Temukan 250 Kilogram Sampah di Kawasan Wisata Bromo

Bersih-bersih sampah di kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya pada Sabtu hingga Minggu, 8-9 Juni 2024. Dokumentasi/ Balai Besar TNBTS.

Petugas Temukan 250 Kilogram Sampah di Kawasan Wisata Bromo

Medcom • 10 June 2024 16:50

Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menggelar kegiatan bersih-bersih sampah di wilayah kerjanya sejak Sabtu hingga Minggu, 8-9 Juni 2024. Aksi bersih sampah ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, mengatakan bersih sampah ini dilakukan bersama pengunjung dan sejumlah komunitas di View Point Bromo, seperti di Penanjakan, Bukit Kedaluh, dan Lemah Pasar atau Bukit Cinta.

"Kemudian di sepanjang jalan Dingklik Penanjakan, Lembah Watangan atau Savana, Watu Gede, area sekitar Pura Luhur Poten, Bunker dan Jemplang," kata Septi di Malang, Senin, 10 Juni 2024.
 

Baca: Jabar Target Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 100 Juta
 
Septi menerangkan selama dua hari pelaksanaan, petugas mampu mengumpulkan ratusan kilogram sampah di kawasan wisata Gunung Bromo dan sekitarnya. Mayoritas yang dikumpulkan adalah sampah anorganik seperti botol plastik, bungkus mie instan cup, sedotan, dan bungkus makanan ringan.

"Diperkirakan jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan sebanyak kurang lebih 250 kilogram," jelasnya.

Septi menerangkan bersih sampah ini melibatkan pengunjung, komunitas, paguyuban jip, kuda, ojek, dan PKL serta petugas Balai Besar TNBTS dengan jumlah sekitar 150 peserta. Tujuan aksi ini yaitu untuk mengedukasi pengunjung dan pelaku jasa wisata agar turut berpartisipasi melestarikan kawasan konservasi.

"Dengan cara membawa pulang sampah masing-masing dan mengingatkan kepada para pelaku usaha jip untuk menyediakan tempat sampah atau trash bag di dalam kendaraan," ungkapnya.

Di sisi lain, Septi menjelaskan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 bertema 'Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan'. Tema tersebut dipilih sebagai pengingat sekaligus ajakan bahwa penyelesaian akar masalah krisis iklim harus diselesaikan dengan inovasi yang dilaksanakan secara konsisten oleh pemangku kepentingan dengan mengedepankan prinsip keadilan dan inklusivitas. 

"Respon pengunjung wisata dalam mengikuti kampanye Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 di kawasan Bromo tampak antusias," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)