Ilustrasi tanah longsor. (Medcom.id)
Marcheilla Ariesta • 23 July 2024 15:29
Addis Ababa: Korban tewas akibat dua bencana tanah longsor di Ethiopia selatan meningkat tajam. Jumlah korban menjadi 157 orang dan kemungkinan akan terus bertambah.
Tanah longsor mengubur orang-orang di zona Gofa di negara bagian Ethiopia Selatan. Tak lama, bencana tanah longsor kedua menimpa orang lain yang berkumpul untuk membantu pada Senin pagi, kata para pejabat.
“Pencarian masih berlangsung dan masih ada jenazah yang belum ditemukan. Daerah ini sangat menantang,” kata Markos Melese, kepala badan Nasional Tanggap Bencana di Zona Gofa, dilansir dari Times Live, Selasa, 23 Juli 2024.
“Sejauh ini kami telah menemukan 157 jenazah dari dua desa. Kami yakin jumlahnya akan bertambah,” katanya.
Pada Senin kemarin, seorang pejabat mengatakan sedikitnya 50 orang tewas dan anak-anak serta petugas polisi termasuk di antara korban tewas.
Gambar yang dibagikan di media sosial oleh outlet media yang berafiliasi dengan pemerintah, Fana Broadcasting Corporate, menunjukkan ratusan orang berada di dekat lokasi reruntuhan tanah merah yang hancur. Orang-orang terlihat menggunakan tangan kosong untuk menggali tanah untuk mencari korban selamat.
Zona Gofa kira-kira berjarak 450 kilometer dari ibu kota Addis Ababa, dapat ditempuh dengan berkendara sekitar 10 jam, dan terletak di utara Taman Nasional Maze.
Negara bagian Ethiopia Selatan dilanda hujan musiman singkat antara April dan awal Mei yang menyebabkan banjir dan pengungsian massal, menurut badan tanggap kemanusiaan PBB, OCHA.
Pada Mei lalu disebutkan bahwa “banjir berdampak pada lebih dari 19.000 orang di beberapa zona, membuat lebih dari seribu orang mengungsi dan menyebabkan kerusakan pada mata pencaharian dan infrastruktur”.
Wilayah selatan pernah mengalami tanah longsor yang tragis sebelumnya, dengan setidaknya 32 orang tewas pada 2018 setelah dua tanah longsor terpisah yang terjadi dalam waktu satu minggu.
Baca juga: 50 Orang Tewas dalam Dua Bencana Longsor di Ethiopia