Ilustrasi penikaman. (Medcom.id)
Willy Haryono • 30 July 2024 06:21
London: Seorang remaja laki-laki yang membawa pisau menyerang sebuah kelas tari dan yoga di Inggris pada Senin kemarin, menewaskan dua anak-anak dan melukai 11 orang lainnya. Penikaman "ganas" ini membuat banyak anak-anak berlumuran darah dan berlarian ke jalan raya untuk melarikan diri, menurut keterangan polisi dan saksi mata.
Melansir dari Sydney Morning Herald, Selasa, 30 Juli 2024, seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun telah ditangkap atas dugaan pembunuhan dan percobaan pembunuhan dalam serangan di Southport, kota tepi laut di dekat Liverpool, kata Kepolisian Merseyside.
Motif penikaman belum diketahui, tetapi polisi mengatakan detektif tidak menyebut serangan tersebut sebagai aksi terorisme.
Sembilan anak terluka, enam di antaranya dalam kondisi kritis. Dua orang dewasa yang mencoba melindungi mereka juga dalam kondisi kritis.
"Kami meyakini dua orang dewasa yang terluka telah dengan berani mencoba melindungi anak-anak," kata Kepala Polisi Serena Kennedy.
Lokakarya bertema Taylor Swift diadakan di pekan pertama liburan sekolah untuk anak-anak berusia sekitar 6 hingga 11 tahun. Iklan untuk sesi dua jam tersebut menjanjikan penampilan yoga, tari, dan pembuatan gelang.
Para saksi mata mengaku mendengar jeritan mengerikan dan melihat anak-anak berlumuran darah.
"Mereka berada di jalan, berlari dari tempat penitipan anak," kata Bare Varathan, yang memiliki toko di dekat situ. "Mereka ditikam, di sini, di sini, di mana-mana," sambungnya, sembari menunjukkan bagian leher, punggung, dan dada.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut serangan itu sebagai insiden "mengerikan dan sangat mengejutkan."
Kepolisian Merseyside menyebutkan bahwa petugas mendapat panggilan darurat pada siang hari ke sebuah alamat di Southport, kota tepi laut berpenduduk sekitar 100.000 orang di dekat Liverpool. Polisi menyebutnya "insiden besar," tetapi mengatakan tidak ada ancaman yang lebih luas terhadap masyarakat.
"Ketika tiba, mereka terkejut menemukan sejumlah orang, banyak di antaranya anak-anak, telah menjadi sasaran serangan ganas dan menderita luka serius," tutur Kennedy.
Baca juga: Serangan Pedang Tewaskan Remaja Laki-Laki di London, 2 Polisi Terluka