Malaysia Manfaatkan Platform Multilateral Demi Atasi Permasalahan Regional

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Foto: Bernama

Malaysia Manfaatkan Platform Multilateral Demi Atasi Permasalahan Regional

Medcom • 24 May 2024 19:05

Tokyo: Malaysia akan menjadi Ketua ASEAN 2025. Dengan memanfaatkan platform multilateral Malaysia mengatasi permasalahan regional, termasuk sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan forum-forum seperti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) cenderung untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kawasan.

“Ketika menjabat sebagai ketua ASEAN (tahun 2025), saya akan menyerukan agar negara-negara ASEAN mengambil posisi bersama sehingga secara multilateral. Kita dapat terlibat dengan negara-negara tetangga termasuk Tiongkok untuk menemukan resolusi damai terhadap perbedaan,” ujarnya dalam sebuah sesi tanya jawab di Forum 29 tahun Nikkei Future of Asia, seperti dikutip Malay Mail, Jumat 24 Mei 2024.


Sementara itu, Anwar yang juga menjabat sebagai menteri keuangan menegaskan kembali bahwa Malaysia teguh dalam pendiriannya untuk tidak memihak dalam persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, serta menekankan fakta bahwa Putrajaya tidak akan menjadi bagian dari pola pikir ‘Perang Dingin’ dan sangat netral dalam hal tersebut.

“Tidak seorang pun, tidak ada negara yang boleh mendikte (apa yang dilakukan negara lain) dan kami memutuskan apa yang terbaik untuk Malaysia,” katanya ketika ditanya mengenai peningkatan persaingan antara AS dan Tiongkok.

PM tersebut juga menambahkan Washington telah menjadi sekutu tradisional Malaysia sejak kemerdekaannya tahun 1957.

“Secara kumulatif, AS masih menjadi mitra dagang dan investor terbesar Malaysia dan mereka sangat agresif dalam mendorong investasi. Oleh karena itu, semua pemain besar di AS dipersilakan untuk berinvestasi di Malaysia,” kata Anwar.

Saat yang sama, Malaysia juga mengakui kekuatan ekonomi dan militer Beijing yang semakin meningkat.

Sementara itu, Anwar tidak setuju dengan kebijakan 'fobia Tiongkok' ini. 

“Meskipun, saya menjaga hubungan baik dengan AS, Jepang, dan Korea Selatan, lebih baik kawasan ini terus menjalin hubungan dengan Tiongkok,” jelasnya.

Di sisi lain, Malaysia berharap agar Tiongkok dan AS menyelesaikan perbedaan mereka secara damai.

“Bagi kami, kami akan terus melibatkan dan mempertimbangkan AS sebagai sekutu penting, sekaligus meningkatkan kolaborasi kami dengan Tiongkok. Mereka adalah tetangga penting kami (karena wilayahnya) terlalu dekat, terlalu penting, dan terlalu strategis untuk diabaikan,” tutur Anwar.

Saat ini, Anwar sedang melakukan kunjungan kerja selama tiga hari ke negara tersebut.

PM tersebut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Datuk Seri Mohamad Hasan, Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Datuk Seri Tengku Zafrul Abdul Aziz, dan Menteri Sumber Daya Manusia Steven Sim Chee Keong. (Theresia Vania Somawidjaja)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)