Anggota Parlemen Prancis Diskors usai Bawa Bendera Palestina ke Ruangan

Seorang individu mengibarkan bendera Palestina. (EPA-EFE)

Anggota Parlemen Prancis Diskors usai Bawa Bendera Palestina ke Ruangan

Medcom • 29 May 2024 11:54

Paris: Parlemen Prancis menskors seorang anggota parlemen sayap kiri selama dua pekan setelah dirinya mengibarkan bendera Palestina dalam perdebatan sengit mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa langkah pengakuan terhadap Palestina, seperti yang sudah dilakukan beberapa negara Eropa, tidak seharusnya didasarkan pada 'emosi.'

Anggota parlemen partai France Unbowed (LFI) dari kota selatan Marseille, Sebastien Delogu, berdiri dengan memegang bendera Palestina saat bertanya kepada pemerintah.

Ketua Parlemen Prancis Yael Braun-Pivet tindakan Delogu, dengan menyebutnya sebagai perilaku tak dapat diterima. Par anggota parlemen pun melakukan pemungutan suara, dan memilih untuk menskors Delogu selama dua pekan serta memotong setengah tunjangan parlemennya untuk dua bulan ke depan.

Mengutip dari Malay Mail, Rabu, 29 Mei 2024, Delogu meninggalkan majelis rendah dengan membuat tanda ‘V’ untuk kemenangan. Sedangkan sejumlah anggota parlemen sayap kanan dan tengah Prancis memuji penjatuhan sanksi terhadap dirinya.

Beberapa anggota parlemen Prancis terdengar saling melontarkan kecaman di luar ruangan usai Delogu dikenai sanksi.

Hukuman terhadap Delogu terjadi saat Spanyol, Irlandia dan Norwegia telah secara resmi mengakui Negara Palestina dalam sebuah keputusan terkoordinasi yang telah membuat marah Israel.

Langkah ketiga negara itu menjadikan 145 dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kini telah mengakui Negara Palestina. Sejauh ini, belum ada negara industri dalam G7 -- termasuk Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) -- yang melakukan hal tersebut.

Februari lalu, Macron pernah mengatakan bahwa mengakui Negara Palestina kini bukan lagi hal 'tabu.'

"Saya benar-benar siap untuk mengakui negara Palestina, tetapi pengakuan ini harus dilakukan di saat yang tepat," jelas Macron dalam mengklarifikasi komentar tersebut saat berkunjung ke Jerman.

"Saya tidak akan melakukan pengakuan berdasarkan emosi," sambungnya. (Theresia Vania Somawidjaja)

Baca juga:  Resmi! Spanyol, Irlandia dan Norwegia Akui Negara Palestina

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)