Ilustrasi Asian Development Bank. Foto: flickr
Annisa ayu artanti • 25 September 2024 11:39
Manila: Asian Development Bank (ADB) menaikan prakiraan pertumbuhan ekonomi untuk kawasan Asia yang sedang berkembang dan Pasifik tahun ini.
Revisi itu dilakukan di tengah permintaan dalam negeri yang solid dan ekspor yang masih kuat. ADB juga menurunkan prakiraan inflasi regional.
Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia diperkirakan akan tumbuh 5,0 persen tahun ini, naik dibandingkan dengan proyeksi 4,9 persen pada April, demikian menurut Asian Development Outlook (ADO) September 2024 yang dirilis hari ini.
Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan masih sama yaitu 4,9 persen.
Sedangkan untuk inflasi di kawasan Asia yang sedang berkembang dan Pasifik diperkirakan akan mereda lebih lanjut ke 2,8 persen pada 2024, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 3,2 persen.
Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Pertumbuhan lebih kuat di Asia Timur
Proyeksi ekonomi yang lebih baik ini mencerminkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan di Asia Timur, Kaukasus dan Asia Tengah, serta Pasifik.
Naiknya permintaan global akan semikonduktor, yang sebagian didorong oleh pertumbuhan pesat kecerdasan buatan, telah mendorong ekspor, sedangkan mulai turunnya harga pangan global serta efek terlambat pengetatan kebijakan moneter akhirnya membawa inflasi mendekati tingkat sebelum pandemi.
"Fundamental perekonomian yang kuat akan terus menopang pertumbuhan tahun ini dan tahun berikutnya," kata Kepala Ekonom ADB Albert Park dikutip dari siaran pers, Rabu, 25 September 2024.
"Kondisi keuangan diperkirakan akan membaik seiring makin redanya inflasi dan dilonggarkannya kebijakan moneter di Amerika Serikat, sehingga mendukung proyeksi positif bagi kawasan ini," ucap dia.
Prakiraan pertumbuhan untuk Pasifik direvisi naik menjadi 3,4 persen, dari sebelumnya 3,3 persen pada April, didorong oleh meningkatnya kedatangan turis.