Assad Bersumpah Habisi Pemberontak yang Kuasai Aleppo

Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto: EFE-EPA

Assad Bersumpah Habisi Pemberontak yang Kuasai Aleppo

Fajar Nugraha • 2 December 2024 11:03

Aleppo: Presiden Suriah Bashar al-Assad berjanji akan menghabisi para pemberontak setelah kelompok bersenjata menguasai kota Aleppo. 

Di tengah serangan besar-besaran oleh jet tempur Rusia dan Suriah di wilayah Idlib, konflik semakin memanas, membawa ancaman besar bagi stabilitas kawasan yang sudah terguncang sejak perang saudara dimulai pada 2011.

Serangan di Idlib, salah satu kota terbesar di wilayah pemberontak yang dekat perbatasan Turki, menghantam area permukiman padat penduduk. 

Sedikitnya tujuh orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan yang terjadi pada hari kedua pengeboman tersebut,” ucap laporan dari tim penyelamat, seperti dikutip dari ABC Australia, Senin 2 Desember 2024.

Serangan di Aleppo dan Sekitarnya

Selain Idlib, serangan udara juga menghantam wilayah Aleppo, termasuk di dekat rumah sakit di pusat kota, menewaskan 12 orang, di antaranya delapan warga sipil. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan kelompok White Helmets menyatakan serangan ini menambah daftar panjang korban di tengah konflik yang tak kunjung usai.

Pada Jumat 1 Desember 2024 malam, kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok jihadis, melancarkan serangan dua arah ke Aleppo dan pedesaan sekitar Idlib. 

Serangan ini memaksa pasukan pemerintah mundur dari beberapa posisi strategis, menjadikan ini salah satu tantangan terbesar bagi pemerintahan Assad dalam beberapa tahun terakhir.

Pemerintah Suriah, dengan dukungan sekutunya Rusia dan Iran, segera mengerahkan pasukan tambahan dan membangun garis pertahanan kuat di wilayah utara provinsi Hama untuk membendung pergerakan pemberontak. 

Media pemerintah melaporkan bahwa pasukan Suriah telah merebut kembali sejumlah kota yang sebelumnya dikuasai pemberontak dan menembak jatuh drone milik HTS di Hama utara.

Situasi Warga Sipil dan Pengaruh Regional

Di dalam kota Aleppo, suasana mencekam. Banyak warga memilih untuk tetap di rumah, sementara arus pengungsi terus mengalir meninggalkan kota. Yusuf Khatib, seorang warga setempat, menyebut pemberontak terlihat mengambil posisi di beberapa persimpangan jalan utama.

Sementara itu, pemberontak mengklaim telah bergerak lebih jauh ke selatan Aleppo dan merebut kota Khansir untuk memutus jalur suplai utama tentara Suriah menuju kota tersebut. Mereka juga menguasai kawasan industri Sheikh Najjar, salah satu zona ekonomi terbesar di Suriah.


Tantangan Pemerintahan Assad

Sejak awal perang saudara pada 2011, yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan membuat jutaan warga terlantar, konflik di Suriah belum menemukan jalan keluar. Dukungan dari Rusia dan Iran telah membantu Assad merebut kembali sebagian besar wilayah, termasuk kemenangan besar di Aleppo pada 2016. 

Namun, serangan terbaru ini menunjukkan bahwa pemberontak masih memiliki kemampuan untuk menggoyang stabilitas pemerintah.

Pemerintah Assad kini menghadapi tekanan untuk mempertahankan kendali di Aleppo dan wilayah strategis lainnya, sekaligus mengelola dampak kemanusiaan dari konflik yang terus meluas. (Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)