Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan calon wakil gubernur Jakarta Suswono/Medcom.id/Joy
M Sholahadhin Azhar • 4 October 2024 06:34
Jakarta: Sebanyak 3 lembaga survei menegaskan keunggulan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta. Teranyar, Charta Politika Indonesia merilis survei mereka pada 19-24 September 2024.
"(RIDO) di angka 48,3 persen. Lalu kemudian Pramono Anung-Rano 'Doel' Karno ada di angka 36,5 persen, jadi selisih sekitar 11 persen lebih ya tidak sampai 12 persen, 11,8 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, dalam konferensi daring yang dikutip Jumat, 4 Oktober 2024.
Hasil survei itu selaras dengan dua lembaga lain. Pada Rabu, 18 September 2024, Lembaga Survei Indonesia (LSI) membeberkan survei pilkada di Jakarta. Hasilnya, pasangan RIDO merajai hasil survei tersebut dengan elektabilitas 51,8 persen.
Sementara itu, Jumat, 27 September 2024, Poltracking Indonesia mempublikasi hasil survei. Elektabilitas pasangan RIDO mencapai angka 47,5 persen.
Dalam analisisnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyebut sejauh ini Ridwan Kamil-Suswono masih unggul, disusul pasangan Pramono Anung-Rano Karno.
Menurut dia, kedua pasangan peserta
Pilkada Jakarta tersebut punya peluang mendapatkan elektabilitas untuk memenuhi syarat menang dalam satu putaran. Yakni, 50 persen plus satu.
Yunarto menyebutkan bahwa masih ada waktu bagi seluruh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta meyakinkan pemilih di Jakarta. Selain hasil survei pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Charta Politika juga melakukan sigi terhadap sosok calon gubernur. Lagi-lagi, Ridwan Kamil menduduki posisi teratas dengan elektabilitas 47,9 persen. Selisih jauh dengan Pramono Anung (35,8 persen) dan Dharma Pongrekun (5,3 persen).
Survei Charta Politik melibatkan suara dari 1.200 responden yang dipastikan memiliki hak pilih dalam pilkada Jakarta tahun ini. Survei dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Angka margin of error dari survei tersebut berada pada kisaran 2,83.
Charta Politika memastikan bahwa ribuan responden dalam survei tersebut berasal dari enam wilayah administrasi di Jakarta. Baik Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, maupun Kepulauan Seribu.