4.906 KK di Kabupaten Bandung Terdampak Banjir

Bandung: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat (Jabar), memberikan bantuan pangan kepada warga terdampak banjir di tiga desa yang ada di Kecamatan Bojongsoang.

Banjir yang terjadi pada Minggu, 14 Januari 2024 tersebut akibat meluapnya air sungai karena debit air yang cukup tinggi.

"Bantuan pangan berupa beras sebanyak 24,52 ton dan minyak goreng sebanyak 4.906 liter, untuk 4.906 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di tiga desa yakni Desa Tegalluar, Desa Bojongsoang dan Desa Bojongsari yang ada di Kecamatan Bojongsoang," kata Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania, Selasa, 16 Januari 2024.

Dewi menjelaskan masing-masing warga di tiga desa yang terdampak banjir dan menerima bantuan bahan pangan. Untuk Desa Tegalluar warga yang menerima bantuan pangan sebanyak 2.600 KK, di Desa Bojongsoang sebanyak 1.788 KK dan di Desa Bojongsari sebanyak 516 KK. Dan bantuan bahan pangan itu sudah diserahkan kepada warga penerima manfaat bantuan tersebut.

Bantuan bahan pangan ini diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat setelah terdampak banjir.

"Penyaluran bantuan bahan pangan itu sifatnya sementara waktu, untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat disaat terdampak banjir. Karena saat ini warga mengalami akses keterbatasan keluar rumah dengan adanya banjir," jelasnya.

Para penerima bantuan bahan pangan itu, semuanya adalah warga yang terkena banjir, setelah datanya diterima dari masing-masing desa kemudian diverifikasi oleh pihak kecamatan. Seperti yang terjadi di Desa Tegalluar, sebanyak 14 RW semuanya terdampak banjir.

Selain di Kecamatan Bojongsoang, pemkab melalui Tim dari Dinas Pangan dan Perikanan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, juga sudah turun ke lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot.

"Pemkab juga Tengah menyiapkan bantuan kepada warga yang juga terdampak banjir. Kini kita tengah menunggu hasil verifikasi tingkat Desa Citereup Kecamatan Dayeuhkolot, karena yang terdampak banjir sangat berat di Desa Citeureup," ungkapnya.