Pochettino Khawatir dengan Kondisi Nkunku

London: Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, mengaku sangat kehilangan sosok Christopher Nkunku. Musim lalu, Nkunku merupakan pemain tertajam RB Leipzig dengan sumbangan 23 gol di semua kompetisi.

Ketajaman Nkunku membuat Chelsea rela merekrutnya. Namun, penyerang asal Prancis itu harus absen lama akibat cedera lutut dan setelah sembuh, ia kembali mengalami cedera pinggul.

Namun, Pochettino belum bisa memastikan kapan Nkunku kembali. Ia mengaku belum mendapat informasi lengkap dari tim medis soal kondisi terkini striker 26 tahun tersebut.

"Dalam beberapa hari ke depan, kita akan lihat situasi Nkunku. Itu kenapa saya sedikit khawatir, karena saya tak punya informasi lengkap soal apakah ia akan tersedia dalam jangka pendek atau tidak," kata Pochettino di situs resmi klub.

"Nkunku adalah pemain yang tampil baik musim lalu, tentu saja di liga berbeda, dan konsisten dalam mencetak gol. Itulah situasinya sebelum musim dimulai," jelasnya.

Baca juga: Liverpool Pinjamkan Fabio Carvalho ke Hull City

Kehilangan Nkunku membuat Chelsea keteteran musim ini. The Blues tercecer di peringkat 10 klasemen Premier League musim ini dengan catatan 28 angka dari 20 laga.

Nkunku memang diproyeksikan sebagai pendulang gol utama Chelsea. Tapi kehilangan mantan pemain PSG itu membuat Pochettino harus memutar otak dan mendatangkan Nicolas Jackson dari Villarreal yang belum terbukti di level tertinggi.

Alhasil, Cehlsea baru bisa mencetak 34 gol di Premier League musim ini, terbaik kedelapan di liga. Hingga kini pun, tak ada pemain Chelsea yang mencetak dua digit gol dengan Cole Palmer sebagai top skorer klub dengan delapan gol.

"Itu kenapa kami merasa sangat kehilangan Nkunku karena kami yakin ia adalah satu-satunya pemain yang konsisten mencetak gol dan ketika anda kehilangan pemain sepertinya, anda harap pemain lain yang datang ke klub bisa membantu dan perlu waktu untuk mencetak gol," urainya.

"Situasi ini membuat pekerjaan kami menjadi lebih sulit. Proyek ini menarik, tapi situasinya membuat kami kesulitan berkembang dengan kecepatan yang berbeda," ungkapnya.