Baliho Kaesang sebagai Calon Wali Kota Depok. Foto: Metro TV
Fachri Audhia Hafiez • 19 November 2023 10:40
Jakarta: Etika politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) disorot lantaran banyak baliho terpasang meskipun masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 belum dimulai. PSI mestinya bisa menjadi cerminan anak muda untuk taat aturan.
"PSI sebagai partai muda seharusnya memberi contoh taat aturan sesuai yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Etika politik seharusnya sudah ditanamkan sejak dini kepada semua kadernya, agar nantinya tidak mencontoh kader partai lainnya yang kerap menabrak etika politik," kata pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga saat dihubungi Medcom.id, Minggu, 19 November 2023.
Jamiluddin menilai etika politik tersebut terkesan diabaikan oleh partai yang mengeklaim representasi dari anak muda tersebut. Karena langkah PSI dinilai sama halnya dengan sejumlah politikus yang kerap menabrak aturan dan berkampanye sebelum waktunya.
"Kalau PSI melakukan hal yang sama, apa bedanya kadernya dengan kader partai lain yang sudah malang melintang di dunia politik?," ucap Jamiluddin
PSI, lanjut dia, seyogyanya menahan diri untuk berkampanye dengan memasang baliho. PSI seharusnya melakukan hal itu sesuai jadwal kampanye yang ditetapkan KPU.
"Selain itu, tidak semua partai harus menggunakan baliho dalam kampanye. Sebab, baliho hanya cocok untuk partai atau caleg atau capres yang popularitasnya masih rendah," ujar Jamiluddin.
Baliho Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep marak terpampang di sudut Jakarta. Meski tak ada aturan tentang jumlah maksimal dari pemasangan baliho atau spanduk, maraknya pemasangan baliho PSI ini sempat membingungkan masyarakat.
Celakanya pemasangan baliho juga terlihat asal-asalan karena dipasang di sejumlah trotoar. Meski ada baliho caleg dari parpol lainnya, namun baliho berwajah Kaesang sangat mendominasi.