Krisis Iklim Picu Harga Kopi Semakin Pahit

Naiknya harga kopi robusta disebabkan oleh pasokan dari kebun yang terus merosot (Foto:Dok.Metro TV)

Krisis Iklim Picu Harga Kopi Semakin Pahit

18 September 2024 16:59

Jakarta: Krisis iklim membuat harga kopi semakin pahit. Tak cuma terjadi di negara pengimpor biji kopi, melainkan juga di Indonesia yang notabene sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar dunia.

Indonesia tercatat sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di dunia pada 2022-2023 dengan produksi kopi sebanyak 11,85 juta kantong. Namun, hal ini tidak serta-merta membuat harga kopi di Tanah Air lebih murah karena ada banyak faktor yang memicu kenaikan harga kopi.

Misalnya harga kopi robusta yang mencapai rekor harga tertinggi seiring permintaan yang juga terus meningkat. Pada saat bersamaan, pasokan kopi tersendat karena produktivitas lahan yang turun akibat kekeringan dan pemanasan global sebagai dampak krisis iklim.
 

Baca juga: Harga Kopi Naik tapi UMKM Mampu Bertahan, Ini Analisis Pengamat

Sejak Maret 2024, harga kopi robusta pun terus merangkak naik. Bahkan, kini mencapai rekor tertingginya pada Agustus dengan kisaran USD4.066 hingga USD4.173 per ton, atau sekitar Rp67,5 juta per ton.

Naiknya harga kopi robusta juga disebabkan oleh pasokan dari kebun yang terus merosot. Bahkan, World Coffee Research memproyeksikan dunia bisa kekurangan kopi robusta hingga 35 juta kantong pada 2040.

Meski tumbuh subur di wilayah tropis, proses pemanenan kopi rentan terhadap perubahan iklim. Perubahan pola curah hujan, peningkatan suhu, hama, serta penyakit juga dapat memengaruhi kualitas hasil panen kopi.
 
Baca juga: Terdampak Kenaikan Harga Kopi Dunia, Bagaimana Nasib Pedagang Kopi Keliling?

"Dampak yang sangat berarti adalah perubahan iklim karena cuaca tidak menentu dan hujan. Iklim yang tidak menentu ini sangat memengaruhi tingkat produktivitas kopi kita per hektarenya," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHBun) Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri.
 
Krisis iklim menjadi ancaman nyata bagi industri kopi. Suhu permukaan bumi semakin memanas dan terus mengurangi luas lahan yang cocok untuk ditanami kopi dengan ideal. Kopi memang tetap bisa tumbuh, tetapi kualitasnya bisa menurun. Apalagi jika lingkungan sekitar lahan mengalami kekeringan.
 
Hasil riset Roman Gruten menunjukkan bahwa tanaman komersial tropis seperti kopi, alpukat, dan jambu mete menjadi yang paling rentan terhadap krisis iklim. Sebab, semakin berkurangnya wilayah yang cocok untuk produksi tanaman itu secara global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com