Yen Jepang. Foto: Unsplash.
Tokyo: Mata uang yen Jepang berada pada level 150 per USD. Mata uang yen tertekan karena imbal hasil dolar AS dan pandangan Investor yang mengharapkan pemerintah Jepang akan melakukan intervensi di pasar.
Yen Jepang terakhir diperdagangkan pada level 149,83 per USD, setelah perjalanan singkat pada Senin pagi ke 150,14 per USD, level yang terakhir terlihat pada 3 Oktober 2023 ketika para pedagang mencurigai Bank of Japan melakukan intervensi untuk mendorongnya ke sisi yang lebih kuat yaitu 150. Sementara itu, Indeks dolar bertambah 0,02 persen menjadi 106,19. Mata uang euro turun 0,07 persen menjadi 1,0586 per USD.
Kepala Strategi Mata Uang di Mizuho Securities di Tokyo, Masafumi Yamamoto mengatakan serangkaian investor bertaruh Bank of Japan akan mempertahankan level 150 per USD, bahkan ketika investor lain melihat kenaikan imbal hasil AS sebagai alasan untuk terus mendorong dolar naik.
"Kemungkinan ada dua kubu yang saling bertarung di kisaran 150, jadi itu sebabnya dolar-yen tidak bergerak dari sini," kata Yamamoto, dilansir Channel News Asia, Senin, 23 Oktober 2023.
Investor waspada
Investor juga mewaspadai kenaikan lebih lanjut dalam kurva treasury AS, yang didorong oleh pelebaran premi berjangka di tengah ekspektasi pertumbuhan yang lebih kuat dan kemerosotan fiskal.
Harga minyak merosot pada Jumat terjadi setelah Hamas membebaskan dua sandera AS dari Gaza, sehingga menimbulkan harapan krisis ini dapat mereda tanpa melanda wilayah Timur Tengah lainnya dan mengganggu pasokan minyak. Minyak mentah berjangka Brent turun 0,6 persen menjadi USD91,55 per barel, namun masih naik 10 persen dalam 10 hari.
Siklus kenaikan suku bunga ECH akan telah berakhir, menurut 85 ekonom yang disurvei oleh Reuters. Namun baru pada bulan Juli 2024 pelonggaran akan mulai dilakukan seiring dengan berlanjutnya perjuangan melawan kenaikan inflasi.
Sentimen minggu ini
Minggu ini dimulai dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai konflik Timur Tengah ketika Israel membombardir Gaza dengan serangan udara pada Senin pagi, memperpanjang pemboman dua minggu yang dimulai setelah kelompok Islam Hamas mengamuk pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel selatan, dan ketika Amerika Serikat melakukan serangan udara.
Treasury AS melemah karena investor menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa dan data PDB AS pada akhir minggu ini. Imbal hasil sepuluh tahun sempat turun di atas lima persen pada minggu lalu setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kekuatan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja yang ketat mungkin memerlukan kondisi keuangan yang lebih ketat.