Program Tiga Juta Rumah Tekan Kesenjangan Antarmasyarakat

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyaksikan kegembiraan anak-anak penerimaan manfaat Program Pembangunan dan Renovasi 3 Juta Rumah. Foto: Dok. Kantor Komunikasi Kepresidenan

Program Tiga Juta Rumah Tekan Kesenjangan Antarmasyarakat

M Ilham Ramadhan Avisena • 13 August 2025 12:27

Jakarta: Program Pembangunan dan Renovasi 3 Juta Rumah disebut menjadi salah satu wujud nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan kemerdekaan seluruh rakyat Indonesia dari ketimpangan sosial ekonomi.

Tujuan program tersebut ialah memberikan akses hunian layak bagi masyarakat miskin ekstrem, miskin, dan kelas menengah bawah, serta mempersempit kesenjangan antara masyarakat kota, desa, dan pesisir.

"Presiden Prabowo ingin kemerdekaan dirasakan oleh setiap anak bangsa, tanpa terkecuali. Salah satu caranya adalah memastikan setiap keluarga Indonesia memiliki hunian yang layak, tempat mereka membangun masa depan dengan penuh martabat," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Ujang Komarudin dikutip dari siaran pers, Rabu, 13 Agustus 2025.

Selain mengurangi kesenjangan, salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo itu dirancang untuk mengatasi backlog perumahan. Menjawab kebutuhan sekitar 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah dan merenovasi sebanyak 26,9 juta rumah yang tidak layak huni.

Strategi pelaksanaannya mencakup perbaikan dua juta rumah tidak layak huni di desa, pembangunan satu juta rumah baru di perkotaan melalui kemitraan strategis dengan swasta, dan penataan kawasan pesisir serta membangun hunian adaptif bencana.

Melalui program itu, imbuh Ujang, pemerintah ingin mengendalikan harga tanah dan tata ruang. Caranya dengan mengarahkan subsidi untuk menormalisasi harga tanah serta menata zonasi dan posisi rumah agar tidak makin menjauh dari pusat kegiatan ekonomi.

Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi lokal. "Pembangunan rumah ini tentu saja diiringi dengan peningkatan infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih," terang Ujang.
 

Baca juga: BRI Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah dengan Tambahan Kuota FLPP 25 Ribu Unit


(Ilustrasi. Foto: dok BRI)
 

Bangun dari desa untuk pemerataan ekonomi


Program 3 Juta Rumah merupakan penjabaran dari Asta Cita Presiden Prabowo, yakni melanjutkan pengembangan infrastruktur dan membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi. Program tersebut bertujuan untuk menyediakan hunian layak, terjangkau, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama keluarga berpenghasilan rendah.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah sektor perumahan bisa menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

"Ini tidak hanya mengurangi backlog perumahan, tetapi juga menggerakkan sektor konstruksi, bahan bangunan, tenaga kerja, dan investasi swasta. Dampaknya akan langsung terasa terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.

Dengan pendekatan terintegrasi antara pembangunan fisik, pemberdayaan masyarakat, dan pemerataan ekonomi wilayah, Program 3 Juta Rumah diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat sekaligus memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)