Ketua Umum APCI Adang Adha. Istimewa
Al Abrar • 16 June 2025 15:25
Jakarta: Asosiasi Praktisi Coach Indonesia (APCI) sukses menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 pada 15 Juni 2025 di Hotel Horison Balairung, Matraman, Jakarta. Kegiatan berlangsung secara hybrid dan diikuti oleh perwakilan anggota serta peserta seminar dari seluruh Indonesia.
Munas kali ini menetapkan tiga agenda utama, yaitu pembahasan dan pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), penyusunan program kerja strategis, serta pemilihan Ketua Umum APCI.
Dalam sidang pleno, peserta Munas secara aklamasi kembali memilih Adang Adha sebagai Ketua Umum untuk periode kedua. Kepercayaan ini diberikan atas kiprahnya selama periode sebelumnya, termasuk dalam mendorong terbentuknya Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK) Profesi Coaching dan pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Coaching.
Seminar Nasional Bahas Peran Coaching
Munas ke-2 APCI juga dirangkai dengan Seminar Nasional bertajuk “Peran Coaching dalam Transformasi SDM Indonesia”. Seminar menghadirkan pembicara dari sektor swasta dan pemerintah.
Direktur Human Capital Blue Bird, Wing Antariksa, menyampaikan pentingnya pemimpin yang coachable. “Sulit terjadi transformasi jika pemimpin merasa paling pintar dan tidak bisa menerima umpan balik,” ujar dia.
Sementara itu, Deputi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN RI), Dr. Tri Widodo H. Utomo, menyoroti pentingnya peran coach dalam pengembangan ASN. “Kami di LAN melakukan transformasi pembelajaran dari training ke learning. Maka peran coach menjadi sangat penting agar ASN tidak hanya banyak tahu, tapi juga banyak bertindak,” ungkap dia.
APCI juga menetapkan lima pilar utama sebagai arah strategis organisasi ke depan, Pertama, Pengembangan Profesionalisme Coach: Fokus pada peningkatan kualitas coach melalui pengakuan standar BNSP, penyusunan SKKNI Coaching, serta program CPD seperti webinar, mentoring, dan publikasi ilmiah.
Kedua, Penguatan Jaringan dan Kolaborasi: Pembentukan tiga Dewan Pimpinan Daerah (DPD) — Banten (Kartiko Adi), Jakarta (Zulfikar M Rachman), dan Yogyakarta (dr. Agung Kris). APCI juga menandatangani MoU dengan LKPE IPB, LSP Soft Skill Indonesia Kompeten, dan platform.
Ketiga Kontribusi Sosial dan Edukasi Publik: Lewat program Coaching for Community, APCI akan menyasar UMKM, organisasi nirlaba, dan individu kurang mampu. Penguatan kode etik dan mekanisme pengaduan juga menjadi prioritas.
Keempat, Penguatan Tata Kelola Organisasi: Meliputi perbaikan AD/ART, transparansi keuangan, serta peningkatan kapasitas pengurus dan relawan.
Kelima, Pembentukan LSP Coaching: Munas merekomendasikan pemberian dukungan kepada PT LSP Coaching Indonesia dan PT Coaching Indonesia sebagai syarat pembentukan LSP oleh BNSP.
Ketua Umum terpilih, Adang Adha, menegaskan komitmennya dalam mendorong pengakuan nasional profesi coach melalui SKKNI. “Kami bermimpi Indonesia memiliki SKKNI untuk coaching. Ini bukan pekerjaan mudah, tapi kami ingin inklusif dan merangkul seluruh pemangku kepentingan,” ujar dia