Turki Hadapi Gelombang Demonstrasi Usai Penangkapan Wali Kota Istanbul

Pengunjuk rasa yang berlindung dari terjangan pihak keamanan Turki. Foto: Xinhua

Turki Hadapi Gelombang Demonstrasi Usai Penangkapan Wali Kota Istanbul

Fajar Nugraha • 26 March 2025 17:19

Istanbul: Pemerintah Turki menghadapi protes besar-besaran setelah menahan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, tokoh oposisi utama yang ditangkap dengan tuduhan korupsi. Ribuan warga turun ke jalan di berbagai kota, termasuk di depan balai kota Istanbul, menuntut pembebasan Imamoglu yang disebut oleh pendukungnya sebagai penangkapan bermotif politik.

"Ini bukan sekadar tentang penangkapan ?mamo?lu. Selama bertahun-tahun, negara ini telah disalahgunakan, tingkat korupsi tinggi, dan hak asasi manusia dilanggar. Kami memprotes hal ini," kata Merve, seorang pengunjuk rasa, dikutip dari RFE/RL, Rabu, 26 Maret 2025.

Pemerintah Turki merespons dengan menahan ribuan demonstran dan membatasi akses media sosial. Pihak berwenang Turki melaporkan telah menahan hampir 1.500 demonstran, sedangkan Menteri Dalam Negeri, Ali Yerlikaya, dalam pernyataannya di X menyebutkan aksi ini sebagai “demonstrasi ilegal” dan menuduh para pengunjuk rasa telah “menghina” keluarga Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Di sekitar Sarachane Square, bentrokan keras pecah antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan yang menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Sementara itu, di distrik Kadikoy yang bersejarah, aksi unjuk rasa berlangsung secara damai tanpa intervensi berlebihan dari pihak kepolisian, dengan para demonstran mengibarkan foto-foto ?mamo?lu dan bendera Partai Rakyat Republik (CHP).

Polarisasi politik yang menguat

Sementara kelompok oposisi terus berunjuk rasa, pendukung Erdogan juga menunjukkan sikap.

"Mereka korup. Yang mereka tahu hanyalah berpidato dan menipu orang. Kita seharusnya tidak membela mereka," kata Mahmut, seorang sopir taksi di Kadikoy yang mendukung Erdogan.

Demonstrasi ini mengingatkan pada demonstrasi Gezi Park pada 2013 silam. Menjelang malam di Kadikoy, suara warga yang memukul-mukul panci dari balkon rumah mereka untuk mendukung wali kota yang dipenjara masih terus terdengar, menggambarkan ketegangan politik yang belum mereda.

Situasi politik di Turki semakin memanas menjelang pemilihan presiden 2028, dengan penangkapan ?mamo?lu menjadi pemicu unjuk rasa terbesar dalam satu dekade terakhir.

Meski pemerintah berusaha meredam protes dengan pembatasan media sosial dan penangkapan massal, tuntutan reformasi demokrasi terus bergema di jalanan. Perkembangan terbaru ini tidak hanya memperdalam polarisasi masyarakat Turki, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran komunitas internasional akan masa depan demokrasi di negara tersebut.


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)