Dari Penyangga ke Surga Wisata, Serunya Petualangan Wisata Air di Waduk Selorejo Malang

Malang: Di balik perbukitan hijau Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tersembunyi sebuah permata bernama Waduk Selorejo. Bendungan yang selama puluhan tahun setia menjadi penyangga irigasi dan pengendali banjir itu, kini menjelma menjadi destinasi wisata alam yang memesona. Di sini, air jernih, langit biru, dan kesunyian berpadu dalam sebuah simfoni ketenangan.

Bagi para pelancong yang haus akan pengalaman baru, Selorejo menawarkan dua aktivitas andalan: kayak dan stand up paddle (SUP). Kedua wahana air ini mengajak pengunjung mengeksplorasi hamparan waduk dari sudut pandang yang intim. Dengan dayung di tangan, pengunjung menyusuri permukaan air yang tenang, di bawah langit cerah dan bayangan Gunung Anjasmoro yang megah.

Pemandangan menyejukkan mata, dipadu udara pegunungan yang segar, menjadikan aktivitas ini favorit baru bagi para pencinta petualangan ringan nan menenangkan. Setiap kayuhan dayung seolah membawa kedamaian, sementara angin sepoi-sepoi dan riak air kecil menciptakan irama alamiah yang menenteramkan jiwa.

“Wisata air menjadi fokus utama yang kami tonjolkan. Karena itu, kini mulai hadir beragam aktivitas seperti stand up paddle, kayak, dan sebagainya,” ujar Direktur Operasional Perum Jasa Tirta I, Milfan Rantawi, saat ditemui di kawasan Waduk Selorejo, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Menurut Milfan, pengembangan wisata di Waduk Selorejo merupakan bagian dari sebuah visi besar. Pihaknya berkomitmen menjadikan kawasan ini sebagai pusat sport tourism atau wisata olahraga di Jawa Timur. Tidak hanya menyajikan wisata santai, pengelola juga menyiapkan beragam kegiatan olahraga air dan alam. Beberapa di antaranya adalah ski air dan triatlon, sebuah lomba ketahanan tubuh yang menggabungkan renang, bersepeda, dan lari.
 

“Kami berupaya memposisikan Selorejo sebagai kawasan olahraga air yang komprehensif. Target kami, paling lambat tahun 2026, kegiatan triatlon sudah dapat dilaksanakan. Kami juga berharap UMKM lokal dapat turut tumbuh dan berkembang bersama,” jelas Milfan.

Selain dua wahana air andalan, pengunjung dapat menikmati beragam fasilitas yang kian lengkap. Di sekeliling waduk, tersedia area penginapan berupa cottage bernuansa alam, hotel, serta wisma untuk keluarga. Bagi pencinta suasana luar ruangan, tersedia camping ground yang luas. Fasilitas pendukung seperti ruang pertemuan dan aula juga disediakan untuk keperluan acara keluarga, pelatihan, hingga gathering perusahaan.

Pengunjung yang datang secara berkelompok dapat memanfaatkan paket wisata terpadu. Paket ini biasanya mencakup kegiatan outbound, fun games, serta coffee break dan makan prasmanan. Fasilitas penunjang lain seperti lapangan olahraga, taman bermain anak, dan kolam renang turut melengkapi pengalaman berlibur di kawasan ini.

Seiring dengan meningkatnya minat wisatawan, pengelola secara konsisten melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas. Tujuannya agar Waduk Selorejo siap bersaing sebagai destinasi berkelas dunia. Cottage-cottage telah diperbarui, taman-taman direvitalisasi, dan area publik diperluas untuk mampu menampung lebih banyak pengunjung.

“Kami sedang dalam proses memantaskan diri untuk menjadi tempat wisata internasional. Jika ingin menjadi tuan rumah acara berskala besar, kami harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Beberapa fasilitas telah selesai dibenahi, dan tahun depan kami akan melanjutkan dengan pembangunan kolam renang berstandar internasional,” ungkap Milfan.

Ia menambahkan, pihaknya membuka peluang kerja sama seluas-luasnya kepada investor dan komunitas yang memiliki visi sejalan dalam mengembangkan wisata air Selorejo. Tujuannya tidak hanya menaikkan angka kunjungan wisatawan, tetapi juga menghidupkan geliat perekonomian masyarakat di sekitar waduk.

Pada hakikatnya, Waduk Selorejo menawarkan lebih dari sekadar hiburan semata. Ia menyediakan sebuah ruang untuk manusia kembali menyatu dengan alam. Pada pagi hari, kabut tipis kerap menari-nari di atas permukaan air. Sore hari menghadirkan panorama matahari terbenam berwarna jingga yang memantul indah di atas danau.

Bagi banyak orang, momen mendayung dengan kayak atau berdiri tegak di atas papan paddle di tengah hamparan air yang tenang menjadi pengalaman yang reflektif. Itu adalah kesempatan langka untuk berdiam diri, mendengarkan suara alam, dan merasakan kedekatan dengan semesta.

Waduk Selorejo bukan hanya sebuah bendungan. Ia adalah ruang tenang tempat alam dan manusia saling menyapa. Sebuah tempat di mana waktu terasa melambat, memberikan kesempatan bagi setiap pengunjung untuk beristirahat—bukan hanya dari rutinitas pekerjaan, tetapi juga dari segala hiruk-pikuk kehidupan.