Kasus Pelecehan Seksual Anak Disabilitas Autisme di Tangsel Naik Penyidikan

Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Agil.

Kasus Pelecehan Seksual Anak Disabilitas Autisme di Tangsel Naik Penyidikan

Hendrik Simorangkir • 11 June 2025 10:59

Tangerang: Polres Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan penanganan kasus pelecehan seksual terhadap seorang pelajar penyandang berkebutuhan khusus oleh gurunya tengah ditangani. Saat ini, kasus tersebut dalam tahap penyidikan.

"Perkara tersebut saat ini sudah ditingkatkan ke tahap penyidikan," ujar Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Agil, Rabu, 11 Juni 2025.

Peristiwa tersebut dialami murid disabilitas autisme di salah satu sekolah berkebutuhan khusus di wilayah Sawah Baru, Ciputat, Tangsel. Saat ini, korban telah mendapat pendampingan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Tangsel.

"Laporan pelecehan seksual yang dialami HP ke dinas perlindungan anak Tangsel diterima awal Mei 2025," ujar Kepala UPTD PPA Tangsel, Tri Purwanto, Selasa, 3 Juni 2025.

Menurut Tri, saat ini korban mendapat pendampingan ketat dan telah dilakukan pemeriksaan psikologi. "Terakhir adalah pemeriksaan psikologi yang hasil laporannya juga sudah kita serahkan ke Polres Tangsel," katanya.
 

Baca: Guru SLB di Tangsel Diduga Lecehkan Murid Autis, Polisi: Proses Penyelidikan

Sementara, aktivis Malang Autism Center, Mohammad Cahyadi mengatakan, kasus dugaan pelecehan seksual tersebut terungkap pada Oktober hingga November 2024. Bermula dari adanya perilaku baru yang negatif dilakukan korban terhadap ibunya.

"Dan Februari hingga Maret 2025 perilaku tersebut kembali terulang hingga membuat ibunya was-was," kata Cahyadi.  

Cahyadi menjelaskan, pada 6 Maret 2025 usai korban pulang sekolah, ibunya mencoba mengajak anaknya berkomunikasi untuk mengetahui apayang telah dialaminya. Saat mengetahui telah terjadi pelecehan seksual terhadap anaknya, ibu korban melayangkan protes keras kepada wali kelas. 

"Sepekan kemudian digelar rapat pertemuan antara pihak sekolah, orang tua korban dan tiga wali murid yang lainnya. Pada 17 Maret 2025 ibu korban melaporkan ke KPAI dan KNDI," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)