Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, menjadi salah satu nara sumber dalam Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada Selasa, 2 September 2025. Dokumentasi/ istimewa
Jakarta: Jasa Raharja mendukung peningkatan keselamatan transportasi publik dengan berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Strategi Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum Menuju Transportasi Berkeselamatan di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada Selasa, 2 September 2025.
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, menjadi salah satu nara sumber yang membawakan paparan bertema Sosialisasi Program Keselamatan Nasional dalam Rangka Mendukung Tercapainya Transportasi Berkeselamatan.
Dewi menegaskan Jasa Raharja selain memiliki mandat utama memberikan santunan kepada korban kecelakaan
lalu lintas, juga menjalankan peran mendukung keselamatan transportasi melalui berbagai program pencegahan kecelakaan berbasis data yang terintegrasi dengan pemangku kepentingan lintas sektor.
"Jasa Raharja tidak hanya hadir setelah kecelakaan terjadi melalui penyaluran santunan dan penjaminan kepada korban kecelakaan sesuai dengan Pilar kelima RUNK LLAJ. Kami memperluas kontribusi dengan aktif dalam berbagai upaya pencegahan, salah satunya adalah intensifikasi Forum Keselamatan Lalu Lintas di mana kami berkolaborasi dengan stakeholder terkait yang sesuai dengan 5 Pilar RUNK. Semua ini dilakukan agar penyelenggaraan transportasi publik di Indonesia semakin aman dan berkeselamatan," kata Dewi dalam keterangan pers dikutip Kamis, 4 September 2025.
Dewi menambahkan Jasa Raharja juga menjalankan berbagai action plan keselamatan transportasi angkutan umum, khususnya bus dan truk. Action plan ini berfokus kepada tiga hal, yaitu penelitian dan evaluasi mendalam, upaya peningkatan kelayakan pengemudi dan awak angkutan umum, serta upaya peningkatan kelayakan armada angkutan umum.
Upaya tersebut terbukti efektif di antaranya dengan penurunan jumlah korban kecelakaan angkutan umum bus dan truk sebesar 33,34 persen dan penurunan nilai santunan sebesar 27,55 persen hingga Juli 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
FGD ini menjadi forum penting untuk mempertemukan regulator, operator, serta pengguna jasa transportasi dalam merumuskan konsep penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum (SMK-PAU) yang efisien dan efektif. Melalui forum ini, diharapkan lahir solusi konkret dalam meningkatkan kualitas layanan sekaligus keselamatan transportasi publik di Indonesia.
"Keselamatan transportasi publik adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, Jasa Raharja selalu siap mendukung berbagai inisiatif maupun kebijakan yang digagas para stakeholder untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih selamat dan berkelanjutan," jelas Dewi.