Penegakan Hukum Lalu Lintas di Riau Dilakukan Humanis

Direktur Lalu Lintas Polda Kepulauan Riau, Kombes Andhika Bayu Adhittama. Media Indonesia/ Hendri Kremer.

Penegakan Hukum Lalu Lintas di Riau Dilakukan Humanis

Media Indonesia • 29 July 2025 20:53

Jakarta: Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau mengedepankan pendekatan humanis dalam penegakan hukum lalu lintas, meskipun pelaksanaan Operasi Patuh Seligi 2025 telah  berakhir pada 27 Juli.

Operasi yang digelar selama 14 hari, sejak 14 hingga 27 Juli 2025, dilaksanakan secara serentak di seluruh jajaran Polda Kepri. Fokus utama dari operasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas, menurunkan angka pelanggaran, serta menekan jumlah kecelakaan di jalan raya.

"Operasi ini tidak hanya menitikberatkan pada penindakan, tetapi juga pada edukasi dan upaya preventif yang mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis kepada masyarakat," kata Direktur Lalu Lintas Polda Kepri, Kombes Andhika Bayu Adhittama, dalam keterangan pers, Selasa, 29 Juli 2025.
 

Baca: Minibus Masuk Jurang Sedalam 30 Meter di Mojokerto, 1 Orang Tewas
 
Pada aspek preemtif, terjadi lonjakan signifikan dalam kegiatan penyuluhan kepada masyarakat. Sepanjang operasi berlangsung, kegiatan binluh (pembinaan dan penyuluhan) meningkat 176 persen, dari 70 kegiatan pada 2024 menjadi 193 kegiatan pada 2025.

Sosialisasi melalui media juga naik 26 persen, sementara pemasangan spanduk, baliho, dan leaflet mengalami peningkatan 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Ini menandakan bahwa kesadaran publik dapat tumbuh lebih baik melalui pendekatan edukatif yang konsisten,” jelas Andhika.

Sementara dari sisi represif atau penindakan, jumlah pelanggaran lalu lintas yang berhasil ditindak mengalami penurunan sebesar 38 persen. Pada tahun 2024, tercatat 4.935 pelanggaran, sedangkan pada 2025 hanya 3.064 pelanggaran. Penurunan paling signifikan terjadi pada pengendara sepeda motor (Ranmor R2), yakni turun 33 persen.

Jumlah kecelakaan lalu lintas juga tercatat menurun drastis. Dari 23 kejadian pada 2024 menjadi hanya 9 kejadian pada 2025, atau turun 39 persen. Korban luka ringan turun dari 25 menjadi 6 orang, dan luka berat dari 9 menjadi 5 orang. Tidak ada korban meninggal dunia selama operasi berlangsung. Bahkan, kerugian materiil juga turun signifikan dari Rp19,3 juta menjadi Rp4,65 juta.

Andhika menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam mendukung pelaksanaan operasi. Menurutnya, capaian positif ini tidak lepas dari sinergi antara aparat kepolisian dan warga yang semakin sadar akan pentingnya keselamatan berlalu lintas.

“Ini adalah bukti nyata bahwa budaya tertib lalu lintas mulai tumbuh di tengah masyarakat Kepulauan Riau,” ungkap Andhika.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)