Belajar dari Kasus Balita Meninggal akibat Cacing Parasit, Ini Penyebab Hingga Cara Mencegah Cacingan

Ilustrasi bayi meninggal. Medcom.id

Belajar dari Kasus Balita Meninggal akibat Cacing Parasit, Ini Penyebab Hingga Cara Mencegah Cacingan

Surya Perkasa • 22 August 2025 13:28

Jakarta: Kematian tragis balita di Desa Cianaga, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) menjadi perbincangan masyarakat. Dokter mengeluarkan lebih dari 1 kilogram cacing yang menyebabkan penyumbatan usus dan komplikasi fatal dari tubuh balita tersebut.
 

Fakta dan kronologi bayi meninggal

Balita ini meninggal pada 22 Juli 2025 setelah dirawat 9 hari di RSUD Sekarwangi. Kondisi keluarganya yang memprihatinkan, sang ibu disebut mengidap gangguan kejiwaan dan ayah menderita TBC. 

Keluarga juga dilaporkan tidak memiliki Kartu Keluarga dan BPJS sehingga akses kesehatan terbatas. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons kejadian ini dengan memberikan sanksi kepada desa tempat bayi tinggal dengan menunda dana desa. Dedi Mulyadi menilai perangkat desa dan tetangga gagal melakukan pengawasan dini kesehatan masyarakat.

Terlepas dari kasus balita tersebut, ternyata infeksi cacing parasit atau soil-transmitted heminthiasis (STH) masih menyerang tak sedikit warga di seluruh dunia.
 
Baca: 
Balita di Sukabumi Meninggal Dunia dengan Tubuh Penuh Cacing Parasit

Penyebab cacingan

Menurut WHO, soil-transmitted helminthiasis (STH) menginfeksi 1,5 miliar orang atau 24 persen populasi dunia.  Penyakit ini umumnya menyerang kelompok yang memiliki sanitasi yang buruk. 

Penularan terjadi melalui tanah yang terkontaminasi tinja manusia, sayuran tidak dicuci, air tercemar, dan kebiasaan tidak mencuci tangan. Spesies utama cacing parasit penginfeksi manusia adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Necator americanus).

Sementara itu, cacing benang (Strongyloides stercoralis) disebut paling berbahaya karena resisten terhadap obat. 
 

Gejala cacingan

WHO menyebut Telur cacing membutuhkan waktu 3 minggu untuk berkembang biak dan menginfeksi manusia. Karena itu, publik wajib mengetahui jenis, gejala, hingga langkah untuk penanganan cacingan ini.

Gejala ringan sering tidak terasa. Sedangkan gejala berat meliputi 
  1. Diare
  2. Malnutrisi
  3. Gangguan pertumbuhan
  4. Penyumbatan usus, yang membutuhkan operasi.
 

Cara mencegah cacingan

WHO mengeluarkan panduan untuk mencegah terjangkit cacing parasit. Rekomendasi WHO tersebut, yakni:
  1. Pemberian obat cacing rutin setiap 6 bulan untuk anak dan ibu menyusui
  2. Pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri dan lingkungan
  3. Menjalankan perilaku hidup sehat, termasuk cuci tangan pakai sabun
  4. Penyediaan sanitasi yang memadai dan air bersih
  5. Pengawasan gizi balita dan intervensi tepat waktu


(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)