Realisasi Anggaran Rumah MBR Capai 70%, 205 Ribu Rumah Subsidi Tersalur

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait. Foto: BPMI Sekretariat Presiden.

Realisasi Anggaran Rumah MBR Capai 70%, 205 Ribu Rumah Subsidi Tersalur

Eko Nordiansyah • 29 October 2025 11:25

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menerima laporan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait terkait penyerapan anggaran pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) per 28 Oktober 2025 yang telah mencapai 70 persen.

Dalam rapat terbatas yang sama, Ara, sapaan populer Maruarar, juga melaporkan penyerapan rumah bersubsidi yang diperuntukkan kepada MBR telah mencapai 205 ribu dari total kuota sebanyak 350 ribu unit.

"Yang pertama, kami laporkan serapan anggaran di tempat kami sampai hari ini sudah 70 persen. Yang kedua, kami sampaikan rumah subsidi juga dari kuotanya 350 ribu juga terserap cukup banyak, per hari ini sekitar 205 ribu. Yang ketiga, arahan Presiden untuk menjalankan kebijakan yang prorakyat,” kata Maruarar selepas menghadap Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 29 Oktober 2025.
 



(Ilustrasi. Foto: Dok Kementerian PUPR)

Pembebasan BPHTB dan IMB bagi MBR

Maruarar kemudian kembali menjelaskan pemerintah saat ini telah membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dan biaya Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang dulunya dikenal dengan IMB, juga telah dibebaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

“Kemudian, juga PBG-nya, persetujuan bangunan gedung, dulu namanya IMB, sekarang namanya PBG, itu juga sudah gratis, itu berjalan, dan dimonitor, dibantu oleh Bapak Mendagri. Jadi para Bupati, Wali Kota juga menjalankan itu, dan sudah dijalankan itu,” sambung Ara.

Tidak hanya itu, Maruarar menyebut pemerintah terus menjaga bunga rumah subsidi sebesar lima persen sebagai wujud keberpihakan terhadap rakyat kecil. Kemudian, pemerintah juga terus memperkuat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi masyarakat yang rumahnya tidak layak huni.

“Kita tahu bahwa rakyat kita yang punya rumah, tapi tidak layak huni, ada 26,9 juta rumah. Jadi punya rumah, tapi tidak layak huni. Di sini, negara membantu tahun ini 45 ribu rumah yang direnovasi, supaya dari tidak layak huni, jadi layak huni. Tahun depan, Bapak Presiden meningkatkan besar sekali, dari 45 ribu tahun ini, tahun depan menjadi 400 ribu,” ujar Maruarar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)