BPBD menggunakan perahu mengevaluasi warga terjebak banjir di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Minggu (26/10/2025). ANTARA/HO-BPBD Tolitoli
Whisnu Mardiansyah • 28 October 2025 20:14
Tolitoli: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolitoli, Sulawesi Tengah, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Kebijakan ini diambil setelah lima wilayah di kabupaten itu tergenang air pada Minggu, 26 Oktober 2025.
“Status tanggap darurat ditetapkan selama tujuh hari, mulai 27 Oktober hingga 7 November 2025,” kata Bupati Tolitoli Amran Hi Yahya melalui keterangan tertulis yang diterima di Palu seperti dilansir Antara, Selasa, 28 Oktober 2025.
Amran menjelaskan, penetapan status darurat bertujuan mempercepat penanganan dampak bencana hidrometeorologi. Keputusan ini merujuk pada peringatan dini BMKG dan hasil kajian cepat Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tolitoli.
Berdasarkan laporan TRC BPBD, sebanyak 1.345 rumah terdampak dan 139 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi. Banjir terjadi akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan Sungai Lembe dan Sungai Tambun meluap ke permukiman warga.
Selama masa tanggap darurat, Pemkab Tolitoli memprioritaskan penyaluran bantuan logistik pangan dan makanan siap saji kepada warga terdampak. “Kebutuhan logistik sangat penting, karena dalam kondisi darurat tidak memungkinkan melakukan aktivitas normal, sehingga perlu dukungan logistik untuk warga,” ucap Amran.

Banjir merendam rumah warga di Kecamatan Baolan, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah, pada Minggu (26/10/2025). ANTARA/HO-BPBD Sulteng
Lima wilayah terdampak banjir antara lain:
Kelurahan Tuweley: 328 rumah terdampak, 110 KK mengungsi
Kelurahan Baru: 307 rumah terdampak, 5 KK mengungsi
Kelurahan Tambun: 249 rumah terdampak, 24 KK mengungsi
Kelurahan Nalu: 215 rumah terdampak
Kelurahan Panasakan: 246 rumah terdampak