Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana. Dokumentasi/ istimewa
Jakarta: Jasa Raharja menggelar kegiatan bertema ‘Anak Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas’ secara serentak di Kantor Pusat dan 29 kantor wilayah di seluruh Indonesia, pada Sabtu, 26 Juli 2025. Kegiatan ini dihelat dalam semangat memperingati Hari Anak Nasional 2025.
Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, mengatakan kegiatan ini melibatkan 3.000 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai representasi anak-anak Indonesia yang peduli dan siap menjadi agen perubahan di bidang keselamatan lalu lintas dan pencegahan perundungan.
"Kalian bisa menjadi penyampai pesan keselamatan untuk teman-teman di sekolah, adik di rumah, bahkan orang tua. Kalian adalah agen perubahan yang bisa membuat lingkungan sekitar menjadi lebih aman, nyaman, dan peduli pada sesama," kata Dewi di Kantor Pusat Jasa Raharja Jakarta, dikutip Minggu, 27 Juli 2025.
Dewi menjelaskan Peringatan Hari Anak Nasional 2025 ini merupakan upaya Jasa Raharja mendukung terbentuknya budaya tertib berlalu lintas sejak usia dini. Dengan menunjuk dan membekali anak-anak sebagai Duta Informasi Keselamatan Lalu
Lintas, Jasa Raharja mendorong mereka untuk menyampaikan pesan keselamatan kepada teman sebaya, keluarga, dan masyarakat sekitarnya.
Kegiatan ini didasari oleh data dan realitas yang mengkhawatirkan. Sepanjang tahun 2024, tercatat 227.435 kecelakaan lalu lintas terjadi di Indonesia dengan 56.526 kasus di antaranya melibatkan anak-anak.
"Maka pada 2045 nanti Indonesia akan seperti apa kalau Anak-Anakku tidak mengamalkan ilmu yang didapat hari ini sebagai Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas di sekolah dan rumahnya masing-masing? Bisa jadi nanti di sekelilingnya banyak yang cacat akibat kecelakaan lalu lintas, maka kita tidak akan sampai pada Indonesia Emas. Pesan utamanya adalah itu, bahwa dampak dari kecelakaan lalu lintas sangat luar biasa,” jelas Dewi.
Di sisi lain, laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan bahwa kasus perundungan di sekolah terus meningkat signifikan, bahkan mencapai 30–60% per tahun. Hal ini menjadi dasar urgensi hadirnya program edukasi yang berfokus pada keselamatan dan perlindungan anak.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 juga menyebut terdapat lebih dari 88 juta anak di Indonesia, mencakup sepertiga populasi nasional. Namun demikian anak-anak masih dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk tingginya angka kecelakaan lalu lintas dan kasus perundungan di lingkungan sekolah. Sepanjang tahun 2024, tercatat sebanyak 56.526 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anak-anak.
Di sisi lain, kasus perundungan juga meningkat 30–60% per tahun berdasarkan laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Pada kegiatan ini, para siswa dibekali dengan pemahaman tentang larangan berkendara di bawah umur, pentingnya mematuhi rambu lalu lintas, serta cara mengenali dan menghadapi perundungan. Mereka juga diberikan pin khusus sebagai simbol keikutsertaan dan komitmen sebagai Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas.
Sementara Dirkamsel Korlantas Polri, Brigjen Bakharuddin Muhammad Syah, menjelaskan para pelajar yang hadir di acara tersebut adalah Duta Informasi Keselamatan Lalu Lintas yang memberikan informasi, mengantarkan pesan kepada teman-teman, kepada lingkungannya, mulai dari keluarga, mulai dari sekolahan, lingkungan tempat tinggal, dan teman-teman bergaul.
"Lalu lintas adalah urat nadi kehidupan, karena saat beraktivitas sehari-hari, kita melakukan pergerakan dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Tak hanya itu, lalu lintas juga adalah cermin budaya bangsa dan menjadi tolok ukur kemajuan suatu negara atau suatu daerah. Sayangnya, banyak ketidaktertiban berlalu lintas yang mengancam keselamatan masyarakat saat beraktivitas,” ungkap Bakharuddin.