Istri Dituduh Sebagai Laki-laki, Presiden Prancis Tuntut Tokoh Media AS

Emmanuel Macron dan Istrinya, Brigitte. Foto: Instagram

Istri Dituduh Sebagai Laki-laki, Presiden Prancis Tuntut Tokoh Media AS

Fajar Nugraha • 24 July 2025 07:19

Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, telah mengajukan gugatan pencemaran nama baik sebanyak 22 kali di Amerika Serikat terhadap tokoh media sayap kanan Candace Owens. Owens sebelumnya mengklaim bahwa ibu negara Prancis tersebut terlahir sebagai laki-laki.

Pasangan Macron mengatakan dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Tinggi Delaware bahwa Owens telah melancarkan "kampanye penghinaan global" yang penuh kebohongan dan "perundungan tanpa henti" untuk mempromosikan podcastnya dan memperluas basis penggemarnya yang "gila".

Pasangan itu mengatakan, kebohongan tersebut termasuk bahwa Brigitte Macron, 72, lahir dengan nama Jean-Michel Trogneux, nama asli kakak laki-lakinya.

"Fiksi-fiksi yang aneh, memfitnah, dan mengada-ada ini termasuk bahwa Nyonya Macron terlahir sebagai laki-laki, mencuri identitas orang lain, dan bertransisi menjadi Brigitte; Nyonya Macron dan Presiden Macron adalah saudara sedarah yang melakukan inses, rahasia-rahasia ini," bunyi gugatan tersebut, seperti dikutip France24, Kamis 24 Juli 2025.

Brigitte Macron sebelumnya bernama Brigitte Auzière, seorang ibu tiga anak berusia 39 tahun yang telah menikah, ketika ia bertemu Macron, yang saat itu berusia 15 tahun, di SMA-nya pada tahun 1993. Brigitte adalah seorang guru dan mengawasi klub drama tempat Macron menjadi anggota.

Macron pindah ke Paris untuk tahun terakhirnya di SMA, tetapi berjanji untuk menikahi Brigitte. Brigitte kemudian pindah ke ibu kota Prancis untuk bergabung dengannya, dan bercerai sebelum akhirnya menikah pada tahun 2007.

Pada Januari, Owens mendedikasikan seri podcast delapan bagian berjudul Becoming Brigitte, di mana ia menuduh bahwa ibu negara telah merayu Macron sejak usia muda.

“Saya yakin Emmanuel Macron adalah seorang pria homoseksual yang telah merayu sejak masa mudanya,” kata Owens dalam salah satu dari delapan episode.

"Saya yakin orang yang merayunya sekarang adalah istrinya. Saya yakin istrinya lahir dengan nama Jean-Michel Trogneux dan bertransisi di awal usia 30-an, dan saya yakin seluruh negara berkolusi untuk melindungi rahasia itu," tambahnya.

Owens juga mengatakan bahwa ia akan "mempertaruhkan seluruh karier profesional saya untuk semua hal itu." Gugatan pemimpin Prancis dan istrinya menyatakan bahwa kebohongan Owens "telah menyebabkan kerugian besar bagi keluarga Macron."

"Para tergugat telah menjadikan keluarga Macron sasaran kampanye penghinaan global, mengubah hidup mereka menjadi umpan bagi kebohongan yang berorientasi keuntungan," demikian isi gugatan tersebut.

"Owens telah membedah penampilan, pernikahan, teman, keluarga, dan riwayat pribadi mereka—memutarbalikkan semuanya menjadi narasi mengerikan yang dirancang untuk mengobarkan dan merendahkan."

"Hasilnya adalah perundungan tanpa henti dalam skala global. Setiap kali keluarga Macron meninggalkan rumah mereka, mereka melakukannya dengan mengetahui bahwa banyak orang telah mendengar, dan banyak yang mempercayai, kebohongan keji ini," lanjut gugatan tersebut.

"Ini invasif, tidak manusiawi, dan sangat tidak adil,” tegas Macron.

Gugatan tersebut menyatakan bahwa Owens melabeli dirinya sebagai "seorang 'jurnalis investigasi' independen sambil secara rutin menyebarkan informasi yang salah dengan tuntunan pelaporan yang sah."

Gugatan tersebut menuduh bahwa Owens "telah mempromosikan berbagai teori konspirasi" dan mengklaim bahwa kontennya "tidak dimaksudkan untuk memberi informasi, melainkan untuk mengobarkan dan menarik perhatian melalui sensasionalisme dan teori konspirasi."

"Menghadapi kampanye fitnah yang tanpa henti dan tidak beralasan ini, keluarga Macron tidak punya pilihan selain mencari bantuan melalui Pengadilan ini untuk meluruskan, mencegah kerugian lebih lanjut, dan meminta pertanggungjawaban para Terdakwa atas tindakan mereka," tambah gugatan tersebut.

Menanggapi gugatan tersebut, Owens mengunggah foto Macron di Instagram, menulis, "Saya akan datang untuk mengambil wig ini hari ini. Nantikan."

Pemimpin Prancis dan istrinya menuntut ganti rugi kompensasi dan hukuman dalam jumlah yang tidak ditentukan terhadap Owens dan entitas bisnisnya. Gugatan tersebut juga menuntut persidangan juri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)