Ilustrasi aktivitas Pasar Hewan di Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Amaluddin • 13 January 2025 14:35
Surabaya: Jumlah sapi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Timur terus bertambah menjadi 11.317 sapi sejak 1 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025. Dari jumlah tersebut, 70 persen berada dalam proses penyembuhan, 22 persen sembuh, dan sisanya mati atau dipotong paksa.
"Prosentasenya masih kecil, hanya 3 persen dari total populasi," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Senin, 13 Januari 2025.
Hingga saat ini, kata Adhy, sebanyak 25 ribu dosis vaksin telah diberikan, ditambah 325 ribu dosis dari APBD, dan 1,4 juta dosis dari Kementerian Pertanian (Kementan). Namun, kebutuhan vaksin di Jawa Timur diperkirakan mencapai 6-9 juta dosis. "Kami akan terus memassifkan vaksinasi seiring dengan peningkatan kasus PMK," katanya.
Adhy menegaskan bahwa kasus PMK di wilayahnya menjadi perhatian serius Pemprov Jatim. Bahkan pihaknya intens meninjau sapi di sejumlah peternakam sapi di beberapa daerah di Jatim.
"Kita benar-benar mengantisipasi PMK dengan memperketat jalur perdagangan sapi dan hewan ternak lainnya, membersihkan kandang dan lingkungan menggunakan cairan disinfektan, serta memberikan vaksinasi pada ternak yang sehat sebagai langkah pencegahan," ucapnya.
Baca: Antisipasi PMK, DKPP Kota Bandung Perketat Lalu Lintas Satwa |