Presiden Brasil: Negara Berkembang Berutang Besar kepada Indonesia

Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Foto: BPMI Setpres

Presiden Brasil: Negara Berkembang Berutang Besar kepada Indonesia

Fajar Nugraha • 23 October 2025 16:07

Jakarta: Pada keterangan bersama dengan Presiden Prabowo Subianto, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Negara mengungkap rasa bangga Presiden Lula terhadap Konferensi Asia Afrika di Bandung 70 tahun lalu.

“Negara-negara berkembang berutang besar kepada Indonesia,” ujar Presiden Lula, Kamis 23 Oktober 2025.

“70 tahun yang lalu, Konferensi Bandung (KAA) meletakkan fondasi bagi hubungan antarnegara yang lebih adil, yang didasarkan pada penentuan nasib sendiri, non-intervensi, dan non-blok,” tegas Presiden Lula.

Menurut Lula, Indonesia dan Brasil memiliki komitmen yang sama terhadap perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan promosi tatanan internasional yang lebih adil.

Hal utama yang menjadi perhatiannya adalah BRICS. Kedua sepakat tentang semakin pentingnya BRICS sebagai platform untuk membela kepentingan pembangunan negara-negara berkembang.

Presiden Lula pun berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas partisipasinya dalam KTT BRICS di Rio de Janeiro dan KTT virtual yang diadakan September lalu.

“Saya menegaskan kembali dukungan Brasil atas aksesi Indonesia ke New Development Bank, sebuah dan Bank BRICS yang baru,” ujar Presiden Lula.

Iklim jadi perhatian

Sebagai sama-sama negara yang memiliki hutan hujan tropis, Presiden Lula mengajak Indonesia untuk bersikap tegas menghadapi krisis iklim.

“Presiden Prabowo dan saya sepakat tentang urgensi bertindak tegas untuk mengatasi krisis iklim. Indonesia telah menjadi mitra kunci dalam perjuangan ini. Kami merupakan salah satu negara dengan hutan tropis terbesar dan paling beragam di dunia,” kata Lula.

Presiden Lula menambahkan, Indonesia dan Brasil juga merupakan produsen utama biofuel yang akan memainkan peran kunci dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon. Indonesia dan Brasil akan bekerja sama untuk transisi energi yang adil, menuju ekonomi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan, tanpa mengorbankan penciptaan lapangan kerja, lapangan kerja berkualitas, dan pengurangan ketimpangan. Lula puin berterima kasih kepada Presiden Prabwo atas dukungannya terhadap COP30, yang akan berlangsung beberapa hari lagi.

Keterlibatan Indonesia dalam Rainforests Forever Fund juga sangat penting. Indonesia dan Brasil tahu bahwa tidak ada pembangunan berkelanjutan tanpa mengatasi kelaparan dan kemiskinan. Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan, yang diluncurkan selama masa kepresidenan Brasil di G20, telah mendapatkan dukungan Indonesia sejak awal.

Kebijakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintahan Presiden Prabowo turut disebut oleh Presiden Lula. Menurutnya kebijakan ini patut  diapresiasi, dan ini menjadi bagian dari percepatan kerja sama kedua negara.

Baik Prabowo dan Lula akan hadir dalam rangkatan KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia akhir pekan ini.  Menurut Lula keputusan Brasil untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia dan Asia Tenggara sangatlah tepat.

“Saya ingin mengatakan, Presiden Prabowo yang terhormat, bahwa Brasil dan Indonesia akan menjadi sebesar yang kita inginkan,” ungkap Presiden Lula.

Apa yang terjadi saat ini, dalam politik dan ekonomi kata Lula, menunjukkan bahwa kita semakin perlu membahas kesamaan yang ada di antara kedua negara agar dapat semakin mengembangkan hubungan komersial, hubungan ilmiah dan teknologi, hubungan budaya, hubungan politik, sehingga semakin tidak bergantung pada satu negara saja. Indonesia dan Brasil tidak menginginkan Perang Dingin kedua.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)