Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Lewati 1.000 Orang

Kerusakan akibat guncangan gempa bumi di Myanmar. (Anadolu Agency)

Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Lewati 1.000 Orang

Willy Haryono • 29 March 2025 14:41

Mandalay: Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 di Myanmar bertambah menjadi lebih dari 1.000 orang pada hari Sabtu, 29 Maret 2025, di saat lebih banyak jenazah ditemukan dari reruntuhan sejumlah bangunan di dekat kota terbesar kedua di negara itu.

Melansir dari Times Colonist, junta Myanmar mengatakan bahwa 1.002 orang kini telah dinyatakan tewas dan 2.376 lainnya terluka, dengan 30 masih hilang.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan jumlah korban masih bisa bertambah, dengan mengatakan "angka-angka terperinci masih dikumpulkan."

Myanmar sedang dilanda perang saudara berkepanjangan dan berdarah, yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan besar-besaran. Hal itu membuat pergerakan di seluruh negeri menjadi sulit dan berbahaya, mempersulit upaya bantuan dan menimbulkan kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas masih bisa bertambah dengan cepat.

Gempa bumi terjadi pada Jumat siang dengan episentrum tidak jauh dari Mandalay, diikuti oleh beberapa gempa susulan termasuk satu gempa berkekuatan magnitudo 6,4. Gempa ini menyebabkan bangunan di banyak daerah runtuh ke tanah, jalan tertekuk, jembatan runtuh, dan bendungan jebol.

Di negara tetangga Thailand, gempa mengguncang wilayah Bangkok, rumah bagi sekitar 17 juta orang — banyak di antaranya tinggal di gedung-gedung tinggi — dan wilayah lain di negara itu.

Pemerintah kota Bangkok mengatakan sejauh ini enam orang ditemukan tewas, 26 orang terluka, dan 47 orang masih hilang, sebagian besar dari lokasi konstruksi di dekat pasar Chatuchak yang populer di ibu kota.

Ketika gempa terjadi, gedung bertingkat 33 yang sedang dibangun oleh perusahaan Tiongkok untuk pemerintah Thailand itu bergoyang, lalu jatuh ke tanah dalam gumpalan debu besar yang membuat orang-orang berteriak dan berlarian dari tempat kejadian.

Pada hari Sabtu, peralatan berat didatangkan untuk memindahkan berton-ton puing, tetapi harapan mulai memudar di antara teman dan anggota keluarga orang hilang bahwa mereka akan ditemukan dalam kondisi hidup.

Baca juga:  Indonesia Berduka atas Gempa Myanmar-Thailand, Siap Berikan Semua Dukungan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)