7 Santri Ponpes Al-Khoziny Masih Terjebak Reruntuhan Beton

Tim SAR berupaya evakuasi santri di balik reruntuhan beton musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Basarnas Surabaya)

7 Santri Ponpes Al-Khoziny Masih Terjebak Reruntuhan Beton

Amaluddin • 30 September 2025 10:50

Sidoarjo: Upaya penyelamatan korban ambruknya musala tiga lantai Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, masih berlanjut hingga Selasa, 30 September 2024. Tim SAR gabungan terus berjibaku dengan penuh kehati-hatian untuk mengevakuasi santri yang masih tertimpa reruntuhan.

Saat ini, diketahui terdapat tujuh santri yang masih terjebak di bawah timbunan beton dan material bangunan. Meskipun mengalami luka yang cukup serius, kondisi ketujuh korban tersebut dipastikan masih dalam keadaan hidup.

Tim penyelamat erhasil menjalin komunikasi dengan para korban yang terjebak. Mereka juga telah menyalurkan suplai makanan dan oksigen untuk menopang hidup para santri selama proses evakuasi berlangsung.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan fokus utama saat ini adalah operasi penyelamatan. Penggunaan alat berat sengaja dihindari untuk mencegah terjadinya runtuhan susulan yang dapat membahayakan korban dan petugas.

“Fokus kami saat ini adalah penyelamatan. Tujuh orang santri ini hidup dan harus selamat. Alat berat belum bisa digunakan, karena dikhawatirkan menimbulkan runtuhan susulan,” kata Adhy Karyono di Sidoarjo, Selasa, 30 September 2025.

Korban yang telah berhasil dievakuasi sebelumnya, sebagian besar menjalani perawatan intensif di RSUD Kabupaten Sidoarjo dan sejumlah rumah sakit rujukan. Dari total 84 korban yang sempat dirawat, beberapa di antaranya telah diperbolehkan pulang. Sementara itu, korban dengan kondisi lebih serius masih menjalani operasi dan observasi medis di rumah sakit.

Baca: Update Musala Ponpes Sidoarjo Ambruk: Santri Hilang jadi 65 Orang

Pemerintah juga telah mendirikan posko informasi khusus bagi keluarga dan wali santri untuk memudahkan arus komunikasi. Posko ini berfungsi sebagai pusat penyampaian informasi terkini agar keluarga tidak memaksakan diri masuk ke area evakuasi yang berisiko tinggi.

“Mohon wali murid tetap berkomunikasi melalui posko. Jangan semua keluarga masuk ke lokasi karena bisa mengganggu evakuasi. Insya Allah semua perkembangan akan kami sampaikan melalui posko resmi,” imbau Adhy.

Terkait jumlah korban secara pasti, tim masih melakukan proses pencocokan data antara absensi santri dengan temuan di lapangan. Sementara ini diperkirakan masih ada sekitar 12 santri yang belum ditemukan. Angka tersebut belum dapat dipastikan akurasinya hingga seluruh proses evakuasi dinyatakan rampung secara keseluruhan.

Proses evakuasi diperkirakan akan berlangsung selama 1x24 jam ke depan. Selama suplai makanan dan oksigen masih dapat disalurkan kepada korban, tim akan mengutamakan upaya penyelamatan manual.

“Proses evakuasi diperkirakan akan berlangsung 1x24 jam ke depan. Selama suplai makanan dan oksigen masih bisa disalurkan, kami akan mengutamakan upaya penyelamatan sebelum opsi penggunaan alat berat diambil,” tandas Adhy.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)